Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

A Taxi Driver, Film Korea yang "Selalu" Berduka Meski tentang Cinta

13 Februari 2019   15:53 Diperbarui: 13 Februari 2019   16:54 5204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Kota yang sepi. Beberapa orang yang mereka lewati terdiam dan menuduk lesu. Pintu rumah dan toko-toko tertutup rapat. Lalu pintarnya Man Seob naik ke permukaan, ia tahu telah 'ditipu' oleh Hinzpeter dengan 100.000 won. Perdebatan panjang terjadi saat mereka bertemu dengan mahasiswa yang sedang arak-arakan di jalan.

Mata hati Man Seob baru terbuka lebar saat bertemu Gu Jae Shik yang diperankan dengan singkat namun apik oleh aktor tampan Ryu Jun Yeol. Jae Shik pada beberapa bagian menjelaskan apa maksud Hinzpeter kepada Man Seob. Emosi meledak tetapi tidak bisa kembali dengan mudah karena Hinzpeter belum membayar ongkos taksinya.

Film yang diproduksi dengan total biaya 15 juta won ini membawa cerita dari sudut pandang seorang sopir taksi. Sudut yang unik dan menyentuh dengan keinginan-keinginan Man Seob untuk segera kembali ke Seoul; karena ia takut telah meninggalkan putrinya seorang diri.

Man Seob lantas goyah mengingat 'sepatu' untuk putrinya yang belum dibeli. Sopir taksi itu memutar haluan untuk kembali pulang ke Seoul dengan meninggalkan Hinzpeter dalam medan pertempuran. Nama juga film, dan Man Seob adalah tokoh utamanya, maka ia harus kembali ke 'arena' di mana ia seharusnya berada.

137 menit terasa cepat di awal namun tersendat-sendat di bagian pertengahan sampai akhir. Meski demikian, tidak membuat film ini terasa bosan, setiap babak dihadirkan dengan menawan sehingga memunculkan bekas berkepanjangan. Misalnya, babak di mana Man Seob terpaksa 'tanpa sengaja' kembali ke Gwangju karena alasan seorang nenek meradang di jalanan begitu tahu anaknya masuk ke rumah sakit.

Alih-alih Man Seob bisa kembali ke Seoul, ia harus tertahan di rumah sakit yang sesak dengan 'korban' kekerasan militer. Ia kembali bertemu dengan Hinzpeter, Jae Shik dan sopir taksi baik hati Hwang Tae Sool, diperankan oleh Yoo Hae Jin. Kemudian sopir taksi baik ini yang mengantarkan cerita berbeda dalam sebuah pertolongan pulang Man Seob dan Hinzpeter ke Seoul.

Ada saat, di mana perdebatan panjang kembali antara Man Seob dengan Hinzpeter yang masih ingin segera pulang. Perdebatan kecil itu menjadi awal sebuah kerusuhan atau lebih tepatnya penangkapan mereka oleh intel militer berkuasa.

Man Seob sempat pulang kembali ke Seoul setelah mengambil ongkos taksi -- setengah bagian dari yang dijanjikan -- melalui jalanan sepi. Sopir taksi ini kemudian memutar haluan setelah di suatu rumah makan melihat pemberitaan yang tidak benar terhadap apa yang terjadi di Gwangju. Ia memutar kembali stir menemui Hinzpeter yang pada saat itu tengah berjuang meliput berita bersama Jae Shik.

Bisa saya sebut, Korea Selatan 'menutup' tahun 2017 penonton lebih dari 12 juta orang. Bahkan di hari ke-11, A Taxi Driver telah meraih 7 juta penonton dan dalam 5 hari meraup 4 juta penonton! (liputan6.com, 14/08/2017).

Film yang meraih keuntungan sampai USD 88,4 juta ini berhasil mempertahanan box office dan mengalahkan film-film lain yang dibintangi aktor populer dan tampan. Kesuksesan film ini di negeri asalnya membawa pengaruh besar, salah satunya menjadi perwakilan Korea Selatan ke ajang bergengsi dunia, Academy Awards (OSCAR) ke-90 untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik. Presiden Korea Selatan, Man Jae, juga ikut menonton film yang diangkat dari kisah nyata ini. (bintang.com, 22/08/2017).

Film 'Sederhana' dengan Banyak Penghargaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun