Aku terus menggali informasi tentang sosok ini. Decak kagum. Rasa merinding. Tak bisa kunafikan sama sekali. Dia adalah sosok yang berat disaingi meskipun gadis Aceh terlalu cantik di dunia maya dengan barang endorsement bernilai jutaan rupiah.Â
Di suatu ketika, dalam test event Asian Games 2018 pada 12 Februari 2018, Nurul mampu membukukan total angkat beban 250 Kg di mana rincian snatch sebanyak 108 Kg dan clean and jerk sebanyak 142 Kg. Cukup berat memang dan ini sebuah permulaan untuk bertanding sebenarnya di mana dalam uji coba ini Brunei Darussalam, Singapura dan Thailand ikut ambil bagian.
Jauh sebelum itu, aku pun menjadi lebih takjub dengan kegembiraan yang telah Nurul hadirkan untuk negeri. Kuakui tidak banyak yang tahu tentangnya. Sedikit media yang mengulas dan juga sedikit orang yang mencari tahu. Sosok yang berisi itu juga tidak kudapati profilnya di televisi ternama. Namun, kukabari untukmu tentang gadis Aceh ini. Pada Mei 2017 di Baku, sebuah tempat jauh dari negeri Azerbaijan, Nurul meraih medali emas dalam arena Islamic Solidarty Games 2017.
Di Pelatnas angkat besi pada 11 Mei 2018, Nurul ikut memamerkan aksinya dalam test progress untuk persiapan Asian Games 2018. Menteri Pemuda dan Olahraga yang ikut serta melihat aksi Nurul menulis soal ini, "Jantung saya berdegup kencang. Hati saya larut dalam kebanggaan pada semangat juang yang ditunjukkan pada pejuang olahraga kita dalam menunjukkan hasil latihan yang selama ini mereka lakukan. Apresiasi pula kepada para pengurus dan pelatih yang memanfaatkan dana pelatnas yang tersedia untuk mempersiapkan atlet pelapis kedua. Saya dukung pengelolaan dana pelatnas yang efektif dan efisien untuk pencapaian prestasi terbaik. Saya yakin hasil progress test ini akan semakin meningkat hingga performa puncak atlet kita di #AsianGames2018 Agustus nanti.. Go.. for Gold,"Â begitu tulisa Imam Nahrawi dalam akun Instagram miliknya.Â
Gempita yang menggelora dan perasaan yang dibungkus untuk kemenangan nanti telah menjadi motivasi teramat dalam untuk berjuang tanpa henti. Nurul telah berbuat lebih besar untuk kita, untukmu Indonesia. Pantaskah Nurul mendapat dukungan lebih dari itu?
Kupikir, justru Nurul yang harus mendapatkan tempat yang layak di dalam hati. Di saat warung kopi terlalu heboh dini hari saat kiper menangkis bola, mungkin di bagian lain Nurul sedang memikirkan strategi teramat hebat agar barbel tidak jatuh dari halter.Â
Saat kita hanya mampu berteriak pesepak bola itu salah strategi dalam menendang bola, barangkali di saat yang sama Nurul sedang mengangkat beban tetapi tidak ada seorang pun penonton selain pelatih dan manajer.
Nurul Akmal, kuyakin telah mengabari Aceh tentang kehadirannya. Mungkin, hanya kita yang tidak tahu. Mungkin juga, karena kehadirannya tidak secantik mereka yang lain. Namun, untuk Asian Games 2018, kehadiran Nurul jauh lebih menggemaskan, sangat menarik daripada apapun. Saat dirinya mulai mengangkat barbel yang tersusun di kiri dan kanan halter, saat itu pula bulu kuduk akan merinding.