Tanggal 20 Oktober menjadi momen tak terlupakan bagi negeri ini, semua pada tahu Jokowi dilantik jadi presiden ketujuh. Wajah kampunganya menghiasi berbagai laman berita hingga menjadi cover majalah paling bergengsi dunia, Time. Tidak main-main presiden dari kalangan kelas teri ini melejit menjadi orang nomor satu. Banyak orang yang menjelekkan, banyak yang menghujat, banyak yang menyanksikan kepemimpinannya, dan banyak pula yang mebuat nyali ciut membicarakan presiden terpilih ini. Secara pribadi, saya hanya melihat Jokowi sebagai sosok tanpa embel-embel manipulasi kata-kata yang kemudian menyakitkan rakyat setelah itu. Kita lihat saja perkembangan setelah pelantikan!
Jokowi jadi presiden, anggota keluarga juga ikut-ikutan terkenal. Sepintas saya melihat keluarga ini begitu low profile. Terkenal di seluruh negeri tidak lantas membuat anak-anak Jokowi yang terkenal masih sangat muda melangkah dengan kaki jenjang dan melambai-lambai tangan pada siapa yang lewat. Ketiga anak Jokowi justru terlihat biasa-biasa saja dan aktif sesuai aktivitas tersendiri. Termasuk putri Jokowi, Kahiyang.
Kahiyang mendapat sorotan tajam setelah mengikuti tes CPNS pada pemerintah kota Solo. Mulai dari kedatangan putri presiden ini ke tempat tes sistem CAT sampai selesai ujian masih mendapat perhatian khusus dari awak media. Tak pelak, Kahiyang menerima gunjingan di dunia maya karena keikutsertaannya. Padahal panitia tes sudah mengutarakan bahwa tidak ada perlakuan istimewa kepada Kahiyang selama tes berlangsung. Kahiyang ikut tes seperti peserta lainnya.
Berbeda dengan tahun lalu, sistem CAT langsung membaca hasil tes seseorang. Dan Kahiyang langsung menerima nilai 300 untuk hasil tesnya. Awak media pun mencari tahu rincian nilai yang didapat Kahiyang. Permasalahan yang muncul kemudian malah angka 50 untuk wawasan kebangsaan. Berbondong-bondong orang membully Kahiyang karena persoalan itu dan melupakan nilai tes kepribadian yang mencapai angka 175. Posisi Kahiyang yang berada di 105 dari seluruh peserta tes juga menjadi gunjingan. Lantaran menerima tanggapan beragam, Kahiyang berkicau di akun Twitter pribadinya. Kesesalannya wajar bagi seorang manusia, lulus tes dibilang KKN, tidak lulus malah dicap bodoh. Tragis amat putri presiden ini. Dan begitulah hakim tak punya palu berkoar di luar kuasanya menilai bahwa seseorang memiliki kemampuan tersendiri. Orang yang terlanjur menghakimi Kahiyang belum tentu senang akan lulus tes. Belum tentu juga mereka lulus CPNS tahun ini.
Saya menilai suatu perbedaan menyolok dari Kahiyang dan keluarga Jokowi. Dari sejumlah anggota keluarga presiden terdahulu kebanyakan memilih menjadi pengusaha maupun elit partai politik. Jadi CPNS tentu bukan pilihan mereka, kasar saja gaji PNS sangat sedikit dibandingkan pengusaha kaya maupun elit partai yang kemudian bisa jadi anggota dewan bahkan sampai menjadi menteri.
Lantas, salahkah Kahiyang memilih jadi PNS? Saya rasa wajar-wajar saja. Kahiyang tak ubah dengan kita, selesai kuliah dan mencari kerja. Pilihan menjadi CPNS maupun bukan tentu terletak pada hati masing-masing. Kita tidak pernah tahu maksud Kahiyang mengikuti tes. Dilihat dari silsilah keluarga, bisa saja Kahiyang memilih meneruskan usaha Jokowi, atau menjadi ibu rumah tangga dengan harta Jokowi yang berlimpah. Kahiyang malah ikut tes CPNS. Lucu dan ironi untuk keluarga kaya dan sudah menjadi anak presiden pula.
Sisi lain, sifat low profile yang sudah saya sebutkan di atas jelas terlihat dari Kahiyang. Ikut tes CPNS, mengikuti aturan administrasi yang sudah ditentukan Panselnas, berbaur dengan peserta tes lain, menunggu hasil, lalu bersabar di bully. Kahiyang punya mental baja untuk hal ini. Dan Kahiyang memiliki sifat rendah hati yang tidak dimiliki oleh anak-anak presiden sebelumnya. Saya belum pernah membaca maupun mendengar keturunan presiden yang ikut desak-desakan mengikuti tes CPNS (mencari kerja), kebanyakan malah terlena dengan kebesaran orang tua mereka. Jika biasanya anak-anak presiden terdahulu dikawal dalam rangka memamerkan “kekayaan”, “ketampanan”, “kecantikan”, dan aktivitas lainnya, anak Jokowi malah sedang galau dihimpit pencari kerja.
Sangat naluriah sekali saat Kahiyang melontarkan kekesalannya bukan? Kahiyang adalah putri presiden, orang terhebat di Indonesia. Berharap saja, sifat rendah hati selalu diemban sampai akhir masa kepemimpinan ayahnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H