HASILÂ
*Pemeriksaan Visual dan PalpasiÂ
Pemeriksaan visual dan palpasi merupakan langkah awal yang krusial dalam mengevaluasi pedis dan calcaneus. Secara visual, dokter memeriksa adanya deformitas, perubahan warna kulit, dan pembengkakan. Palpasi dilakukan untuk mengidentifikasi titik nyeri, suhu kulit, dan adanya massa atau penebalan jaringan (Smith & Brown, 2020). Teknik ini penting untuk mendeteksi kondisi seperti plantar fasciitis, yang ditandai dengan nyeri pada tumit terutama pada pagi hari atau setelah berdiri lama (Miller, 2022).
Â
*Tes FungsionalÂ
Tes fungsional seperti tes dorsofleksi dan tes inversi/eversion dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan dan mobilitas sendi kaki. Tes ini membantu dalam diagnosis kondisi seperti tendinitis Achilles dan disfungsi sendi subtalar (Johnson & Lee, 2021). Tendinitis Achilles, misalnya, sering muncul dengan nyeri pada tendon Achilles yang diperburuk oleh aktivitas fisik (Williams et al., 2019).
Â
*Diagnosa Plantar Fasciitis
Plantar fasciitis adalah salah satu penyebab umum nyeri tumit. Pemeriksaan klinis biasanya menunjukkan nyeri pada fascia plantar, terutama pada bagian proksimal (Miller, 2022). Selain pemeriksaan fisik, MRI dan ultrasonografi sering digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menilai tingkat keparahan kondisi (Johnson & Lee, 2021).
*Diagnosa Tendinitis AchillesÂ
Tendinitis Achilles ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada tendon Achilles. Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri yang terlokalisasi dan pembengkakan yang jelas (Williams et al., 2019). Ultrasonografi dan MRI dapat digunakan untuk menilai kerusakan tendon dan membantu dalam perencanaan manajemen terapi (Taylor, 2021).