Mohon tunggu...
Baiq emildaa Elfina
Baiq emildaa Elfina Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi memasak dan menabung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Bimbingan Konseling

14 Juni 2024   20:00 Diperbarui: 14 Juni 2024   20:12 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siswa adalah individu yang sedang mengalami masa perkembangan, yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian pada pada masa ini siswa membutuhkan banyak bimbingan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan tentang dirinya dan lingkungannya. Siswa sebagai makhluk sosial hidup berada di lingkungan yang menjadi tempat untuk bergaul, baik di lingkungan rumah, di sekolah, dan masyarakat, oleh karena itu siswa perlu memiliki kepercayaan diri yang dapat menunjukkan penerimaan lingkungan terhadapnya.

yang tidak memiliki percaya diri juga dapat dilihat dari ciri-ciri tertentu. Menutur Hakim (2005) menyatakan bahwa indikator perilaku negatif individu yang tidak percaya diri. Mudah cemas, gugup, tidak tahu cara mengembangkan diri, menyendiri, mudah putus asa, bergantung pada orang lain, menghindari masalah dapat disimpulkan bahwa anak yang ragu terhadap kemampuan diri sendiri biasanya kurang dapat menyampaikan pesan kepada orang lain karena salah satu faktor penyebab tidak percaya diri datang dari kemampuan berkomunikasi secara verbal dengan berbicara. 

Dengan demikian perlu adanya cara untuk mengembangkan kepercayaan diri. Menurut Ananda (2010) menyatakan bahwa ada beberapa cara yang dapat mengembangkan kepercayaan diri antara lain selalu berfikir positif, memilih terman yang positif, jangan menunda-nunda tindakan, sikapi gagal dengan bijaksana. Hal tersebut dapat mengembangkan rasa percaya dapat dapat berdampak tegas dalam menentukan pilihan, semangat yang positif, menghilangkan rasa takut, melihat secara fisik dan mental serta memperbesar peluang meraih cita- cita.

Pentingnya memiliki kepercayaan diri dalam proses belajar di kelas supaya siswa dapat mengaktualisasikan diri. Sehingga siswa dapat menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat penting bagi sesorang untuk dapat mengembangkan potensinya. Jika seseorang memiliki bekal kepercayaan diri yang baik, maka individu tersebut akan dapat mengembangkan potensinya dengan mantap. Namun jika seseorang memiliki kepercayaan diri rendah, maka individu tersebut cenderung menutup diri, mudah frustasi ketika menghadapi kesulitan, canggung dalam menghadapi orang, dan sulit menerima realita dirinya.

Kepercayaan diri saat maju di depan kelas, dapat meningkatkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan Kepercayaan diri dapat meningkatkan komunikasi dengan baik, memiliki ketegasan, mempuyai penampilan diri yang baik, dan mampu mengendalikan perasaan. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam diri siswa dapat membantu mencapai prestasi dan hasil belajar yang lebih baik lagi. Anak yang ragu terhadap kemampuan diri sendiri tidak percaya diri biasanya kurang dapat berbicara atau menyampaikan pesan kepada orang lain. Dengan begitu akan terjadi proses perubahan dalam diri siswa bukan hanya pada hasil belajar tetapi juga pada perilaku dan sikap siswa, yaitu keberanian, keaktifan, dan aktualisasi diri siswa saat proses belajar mengajar.

Pada kenyataan di lapangan, kondisi kepercayaan diri siswa berbeda-beda, sementara disisi lain siswa

butuh komunikasi secara verbal. Hal ini dapat dilihat dari adanya gejala-gejala yang tampak diantaranya ragu-ragu saat berbicara di depan kelas dan diam saat ditunjuk guru untuk maju di depan kelas, adapun gejala yang lain seperti takut untuk menyampaikan pendapat atau tanggapan saat berdiskusi kelompok. Pada diskusi kelompok mereka cenderung diam dan pasif. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan kepada siswa.Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan. Diadakannya layanan bimbingan dan konseling di sekolah bukan karena adanya landasan hukum, namun yang lebih penting adalah adanya kesadaran atau komitmen untuk memfasilitasi siswa agar mempunyai kepercayaan  diri sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun