Bullying merupakan suatu situasi di mana terjadinya penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang/kelompok. Perilaku bullying merupakan  salah satu bentuk kekerasan dan agresif siswa di sekolah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku bullying yang ditampilkan siswa SMPN 3 Lubuk Basung dan peranan guru BK/konselor dalam pengentasannya. Populasi penelitian adalah siswa di SMP Negeri 3 Lubuk Basung berjumlah  564 orang dengan sampel 138 orang diambil dengan menggunakan teknik propotonal stratified random. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket. Temuan penelitian menunjukkan bahwa jenis perilaku bullying yang dominan terjadi yaitu menyakiti secara verbal dilanjutkan dengan menyakiti secara fisik kemudian menyakiti secara mental dengan faktor keluarga. Faktor teman sebaya merupakan faktor yang lebih dominan sebagai penyebab perilaku bullying siswa. Secara umum guru BK/konselor cukup berperan mengatasi perilaku bullyingdengan memberikan  layanan informasi sebagai layanan yang lebih dominan diberikan dilanjutkan dengan layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok serta pemberian layanan konseling individual.
* Faktor penyebab perilaku bullying siswa
Secara umum bahwa faktor keluarga dan faktor teman sebaya merupakan faktor yang lebih dominan sebagai penyebab perilaku bullying siswa.
Menurut Setiawan (2014:1), penyebab anak melakukan bullying dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a. Faktor keluarga
Anak yang melihat orangtuanya atau saudaranya melakukan bullying biasanya akan mengembangkan perilaku bullying juga. Ketika anak menerima pesan negatif berupa hukuman fisik di rumah, dengan pengalaman tersebut mereka cenderung akan lebih dulu menyerang orang lain sebelumnya mereka diserang. Bullying dimaknai oleh anak sebagai sebuah kekuatan untuk melindungi diri dari lingkungan yang mengancam dirinya.
b. Faktor sekolah
Bullying berkembang pesat di lingkungan sekolah yang sering memberikan masukan negatif kepada siswanya, seperti adanya hukuman yang tidak membangun. sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antara sesama anggota sekolah.
c. Faktorteman sebaya
Teman sebaya merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi melakukan bullying. Hal ini dilakukan atas dasar ingin diterima oleh kelompok sosial meskipun individu tersebut tidak disetujui dengan pandangan kelompok tersebut.
Berdsarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga sebagai lingkungan terdekat anak/siswa memiliki andil besar sebagai penyebab terjadinya perilaku bullying pada siswa. Menyikapi perilaku imitasi anak, jika anak dibesarkan dalam keluarga yang menoleransi kekerasan atau bullying, maka ia akan mempelajari bahwa bullying adalah sesuatu yang diterima dalam membina hubungan atau dalam mencapai sesuatu yang diinginkan sehingga ia meniru perilaku bullying tersebut