Mohon tunggu...
Baiq Dwi Suci Angraini
Baiq Dwi Suci Angraini Mohon Tunggu... Penulis - Menulislah Untuk Mengubah Arah

Pegiat dan penikmat karya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kampanye Anti Jilbab, Bukti Sesat Freedom Of Speech

11 Agustus 2020   17:04 Diperbarui: 11 Agustus 2020   17:00 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama sekali bukan di situ letak penempatannya, karena jilbab adalah suatu kewajiban yang tidak bisa dipilah atau dipilih menuruti hawa nafsu masing-masing orang. Oleh karena itu, sebuah kewajiban harus disikapi dengan ketaatan dan ketundukan yang totalitas.

Allah perintahkan setiap wanita yang beriman menghulurkan jilbab ke seluruh tubuh, dengan alasan syar'i agar mereka mudah dikenali dan tidak diganggu. Sehingga tidak boleh ada alasan untuk menolak kewajiban berjilbab dan berkerudung, lantas seenak hati mengubahnya jadi hukum yang lain. 

Padahal semestinya ketaatan kepada Allah berdasar dalil syara', bukan bergantung logika abal-abal. Sudah sewajibnya kepercayaan tentang wajibnya jilbab hanya berdasar pada sumber yang qoth'iy (bisa dipertanggungjawabkan kepastian sumber dan dalilnya).

"Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu." (Terjemah Qur'an Surah Al Ahzab: 59)

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya," (Terjemah Qur'an Surah An Nur: 31) 

#FreedomOfSpeech #BlackCampaign #KampanyeAntiJilbab #Feminism #Seculerism #Capitalism #Islam #Hijab #Jilbab #Khimar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun