Mohon tunggu...
Baiq Dwi Suci Anggraini
Baiq Dwi Suci Anggraini Mohon Tunggu... Membaca, menulis, berbagi dan publikasi. -

Praktisi pendidikan, Penulis dan Editor buku. https://www.inspirasi.co/baiqdwisuci/ https://www.instagram.com/baiq_dwisuci/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Berharap pada Cita-cita TGB, Bisa?

14 November 2017   08:17 Diperbarui: 14 November 2017   09:54 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali dapat kita tafsirkan bahwa visi dan misi kepemimpinan TGB adalah menggembleng, mendidik, dan senantiasa merawat nilai-nilai keislaman agar tumbuh subur di NTB ini. Gamblangnya, visi TGB memang jelas maksudnya yang antara lain untuk mensyiarkan nilai-nilai kebaikan dalam agama kepada warganya secara menyeluruh.

Hal yang wajar ketika TGB didorong-dorong ikut meramaikan Pemilihan Umum mendatang sebagai Pemimpin Indonesia. Untuk memegang amanah dengan skala yang lebih besar, tentu ini merupakan tantangan yang lebih berat bagi TGB. Jika sebelumnya memimpin Provinsi saja dipandang mampu menganugerahi NTB yang Beriman, demikian juga kedepan TGB harus tetap mengingat visi misi yang melekat dalam dirinya untuk membangun Indonesia Beriman dan Berdaya Saing. Analisa semacam inilah yang dilihat oleh masyarakat dapat menyelamatkan Indonesia dari efek modernisasi dunia barat, gaya hidup hedonis, perilaku apatis, individualis dan sebagainya yang telah meracuni kehidupan generasi kita di negeri ini.

Harapan masyarakat semestinya dapat dipegang sebaik mungkin dengan kembali pada titah karakter dirinya sebagai seorang penjaga dan pemelihara Al Qur'an, yakni menjadikan Indonesia negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofuur. Negeri yang dipenuhi kebaikan dan senantiasa diampuni tentunya menjadi doa dan cita-cita mulia bagi pemimpin muslim seperti TGB. Untuk meraih predikat negeri yang didalamnya bertabur rahmat dan ampunan pun tidak mudah, mesti panjang dan tidak sebentar proses yang dilalui. Tidak sedikit negeri Barat yang rela menukar penjagaan ketat terhadap akhlak rakyatnya dengan agenda lain Negara yang dirasa lebih menguntungkan. Padahal tolak ukurnya, apabila rakyat di suatu negeri beriman dan berdaya saing secara totalitas bisa dipastikan negeri itu akan dipenuhi orang-orang yang cerdas secara akal, hati dan tindak tanduknya. Dengan demikian negeri tersebut akan melahirkan para pemuda yang gigih menuntut ilmu untuk terus-menerus mengembangkan inovasi-inovasi baru bagi bangsa mereka dengan tetap sehat bebas dari racun berupa narkoba, hedonisme, dan gejala buruk lainnya yang hanya akan menjangkiti negerinya.

Sebuah cita-cita tidaklah mungkin bercokol di kepala orang-orang yang dungu, membenci perubahan dan tidak mencintai negerinya. Oleh karena itu, cita-cita mulia TGB yang telah tampak arahnya itu tentunya dapat dicapai berkat kerjasama semua pihak yang juga seirama visi misinya. Untuk mewujudkan Indonesia yang beriman dan berdaya saing, pastinya tidak ada pihak yang boleh berpangku tangan dengan hanya menitipkan cita-cita mereka kepada TGB lalu tidak ikut menyumbangkan pemikiran atau yang lainnya. 

Sehingga, memberikan sumbangsih sekecil apapun terhadap arah visi TGB tersebut menjadi kewajiban kita bersama untuk menyokong tegaknya tujuan yang senada. Terakhir, mencita-citakan Indonesia sesuai keinginan TGB harusnya menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua. Bangsa yang beradab dan berbudi luhur mustahil akan lahir dari pemimpin yang tidak memiliki cita-cita jelas, demikian halnya Indonesia membutuhkan sosok pemimpin muslim yang sungguh-sungguh total memperjuangkan visi misinya menjadikan negeri ini baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur.

Tidak cukup bermodal komitmen, dibutuhkan kekonsistenan dalam menjaga idealisme TGB agar cita-cita tersebut bermuara pada tempatnya. Ringkasnya, idealisme itu lahir dari pemikiran yang terus mengalami kebangkitan sehingga terpacu untuk mengasah langkah demi langkah agar lebih berhati-hati dalam mengaplikasikan visi dan misi tersebut.

NTB dan Indonesia boleh saja mendambakan sosok pemimpin seperti TGB. Tetap perlu diingat bahwa seorang pemimpin sepatutnya memiliki idealism yang kuat, berulang-ulang membangkitkan pemikirannya untuk mengubah wajah Indonesia sehingga kembali pada titah awal kemerdekaannya, yakni terbebas dari penjajahan kolonial asing baik secara fisik, pemikiran, budaya, dan seterusnya. Indonesia yang Beriman dan Berdaya Saing mesti diseriusi, sungguh-sungguh beriman secara sempurna. Indonesia berharap melalui TGB, bisa?

Penulis adalah: Mahasiswa Ma'had Khalid bin Al Walid, Universitas Muhammadiyah Mataram

Dimuat Media Harian Online NTB Kick News Today

Diterbitkan dalam Link: kicknews.today/2017/11/12/indonesia-berharap-pada-cita-cita-tgb-bisa/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun