Mohon tunggu...
Baiq Cynthia
Baiq Cynthia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, Content Writer, dan Mom to Be

Menulis membuatmu ada. Email: Baiq_cynthia@yahoo.com IG : BaiqCynthia Facebook : Baiq Cynthia Sribulancer : Baiqcynthia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jember Murah, Kaya Budaya dan Rame

15 November 2024   14:51 Diperbarui: 15 November 2024   15:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi

Jember Murah, Kaya Budaya dan Rame oleh : Baiq Cynthia

Ketika aku masih kecil, aku diajak ke kota Jember. Kota yang sejuk, setiap ke kamar mandi airnya yang dingin. Berbeda dengan kota tempat tinggalku dengan suhu lebih hangat.Aku mendengar suara kereta api ketika melaju di rel. Aku berdiri di daerah sekitar jalur lintas kereta api, menunggu lin (sebutan angkot di Jember) yang menuju terminal Arjasa. 

Aku harus pulang usai berkunjung ke rumah saudara nenek di Jember. Ternyata semenyenangkan itu pergi ke Jember dari Situbondo dengan bus.

Lalu, aku pernah bermimpi bisa tinggal di Jember. Doa itu terkabul, aku menikah dengan lelaki kelahiran Jember. Kota Jember salah satu kota lebih banyak tidak hanya kota penuh pusat perbelanjaan, ada kegiatan Karnaval terbesar setiap tahun yang dihadiri oleh turis lokal maupun asing. Saat aku sudah pindah domisili dari Situbondo ke Jember, hiburanku sangat murah. Pertama kali diajak nge-date oleh suami, ke Alun-alun Jember makan nasi goreng kaki lima di warung lesehan. Duduk melihat orang-orang yang berjualan. 

Suara musik dari speaker yang menyala. Kami berbincang hingga larut dan pulang ke kota Ambulu. Jember dengan orang-orang khas suku Madura-Jawa yang cara bicaranya berbahasa "pendhalungan" campur Jawa dan Madura. Awal menikah aku hanya bisa menggunakan bahasa Madura, namun seiring berjalannya waktu aku sudah bisa menggunakan bahasa Jawa inggil karena tinggal di Ambulu. Sebuah kecamatan 22 km dari Jember ke arah selatan.

Wisata Agro Rengganis memiliki keelokan yang sangat indah seperti di kebun teh di Jawa Barat. Pergi ke sini disuguhi dengan pemandangan yang istimewa. 

Kalau bahasa Jawa "Cekkel" itu artinya memegang tapi kalau di bahasa Madura "Cekkel" itu cekik. Kalau kamu ngomong "biru" ke orang Jawa akan diberi warna biru langit, namun kalau bilang "birru" pada orang Madura bisa berarti hijau. Jember punya banyak toko buku. Hal paling dirindukan kalau ke Jember selain mall yang banyak, aku senang sekali pergi ke toko buku yang tidak ditemukan di Situbondo. Jember dengan heterogen penduduk dan penduduk yang suka seni. 

Banyak artis yang sukses berasal dari Jember seperti Anang Hermansyah, Tiara Andini dan lainnya. Saya rindu kota Jember yang sering mengadakan karnaval, dari tingkat TK hingga Umum juga kompak acara lomba Agustusan pada setiap kecamatan selama satu bulan. Jember Fashion Carnaval merupakan festival yang terbaik no 3 se-dunia. Luar biasa ciamik peserta berasal dari beragam latar belakang. Rindu momen kebersamaan ketika bulan Ramadhan, yakni ngabuburit dan buka bersama. Kami sekeluarga mengadakan buka bersama di Alun-alun kota Jember. 

Aku, suami, mertua, adik, sepupu dan kerabat sekitar 15 orang naik mobil Elf yang disewa. Kami menggelar tikar sederhana, membawa aneka makanan bekal dari rumah, seperti sayur pecel, lele goreng, ayam goreng, tempe dan sambal. Tidak ketinggalan membawa termos untuk menyeduh kopi. Membawa es campur yang nikmat, untuk berbuka puasa. Ketika adzan berkumandang kami langsung bergegas ke masjid Al-Baitul Amien. Masjid besar yang terletak di sekitar Alun-alun. Memori itu masih terlintas, kebersamaan yang sederhana bisa berbekas dalam hati.

Jember memiliki banyak pantai yang segar dengan pasir yang putih seperti Papuma, Bande alit. Pantai yang ombaknya besar yaitu Payangan dan Watu ulo. Pantai yang ombaknya tenang yaitu pantai Cemara. Pantai yang menjadi pusat ikan yaitu pantai Puger. Aroma pantai yang khas dengan bau garam dan aneka ikan segar yang dijual. Hasil tangkapan nelayan. Hal paling melekat dalam ingatan ketika beristirahat di masjid Raudhah yang megah, luas dan interior majid sangat indah. 

Masjid yang sering dikunjungi banyak pendatang dari luar kota. Jember memiliki banyak tempat wahana hiburan yang beragam. Ketika sanak saudara pulang kampung ke Jember setelah dari tanah rantau. Momentum kebersamaan yang sangat jarang dirayakan, sehingga kami pergi ke wahana wisata di Jember yang estetik dan otentik demi membuat kenangan berharga. Tidak hanya mengunjungi tempat wisata, kami sekadar naik mobil melewati jalur lintas selatan yang ada mercusuar tegak berdiri. Berbatasan dengan kabupaten Lumajang, jalannya indah dengan pemandangan pantai selatan. 

Kalau meninggalkan Jember. Hal paling dirindukan yaitu tahu kocek, lontong tahu, siomay dan aroma sate yang dibakar di sepanjang jalan. Minum jus buah terutama jus Alpukat yang nikmat dan harga bersahabat. Sehingga Jember dijuluki kota dengan biaya hidup murah di Indonesia. Kalau kamu lewat jalan Jawa sekitar kampus, kemacetan yang terjadi dipadati surganya kuliner di sepanjang jalan. Lampu-lampu yang terang di malam hari, atau melihat resto mie yang rame membludak setiap malam. Sekadar berlari di sore hari di alun-alun kota Jember, atau menikmati ramainya CFD pada minggu pagi.

Beraneka ragam hal yang terjual dan jasa yang disediakan. Kalau malam hari melewati jembatan Semanggi yang memiliki pilar-pilar besi yang beraneka warna. Aku rindu Jember yang beraneka warna, suku dan bahasa pendalungan Madura-Jawa. Mungkin esok akan terjadi perubahan pada penataan kota Jember. Alun-alun kota yang dibangun lebih megah lagi masih dalam proses renovasi. Jember semakin maju, cinta dengan kota yang dijuluki kota pendidikan. 

Namun, jatuh hati dengan orang Jember setiap hari. Meskipun akan bertemu dengan orang-orang baru, adab dan sopan santun orang Jember akan tetap menjadi citra diri baik bagi Jember. Baiq Cynthia penulis yang tinggal di Ambulu, Jember. Punya cita-cita tinggal di Jember kota entah tahun berapa. Kalau ke Jember kota dengan sepeda motor paling suka datang ke alun-alun kota yang sekarang lagi direnovasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun