Masa depan tidak bisa ditebak, awalnya menyediakan banyak peluang lalu menghilang sejak kemunculan pandemi. Banyak perubahan yang mendadak, yang membuat semua berbeda. Perjalanan tidak lagi bebas, harus mengenakan masker, berpergian jauh pun harus selesai vaksin. Dua tahun pun berlalu, sampai tidak terasa usiaku masuk pada seperempat abad. Menggeluti hobi tidak ada habisnya, tetapi pencapaian hanya di keadaan yang sama.
Sering gagal itu wajar, tetapi berhenti mencapai tujuan hidup justru mempersurut lagi kesempatan. Terlebih apabila melihat media sosial, tak jarang menjumpai banyak pencapaian orang lain yang diposting di medsos.Â
Aku pun mulai membandingkan diri dengan mereka yang sukses. Aku pun menjumpai kesulitan, merasa kehilangan arah dan tersesat dalam dunia nyaman. Sehingga takut untuk menghadapi kenyataan. Terlalu sering bercermin kepada pencapaian orang lain, aku sampai lupa berkaca pada diri sendiri. Lupa membuat target dan komitmen menyelesaikan hal yang sudah dibangun. Ternyata 5 hal ini yang wajib diperbaiki, agar impian tercapai dan tidak hanya melihat proses kesuksesan orang lain
Terlalu sering merasa rendah diri justru membuat nyalimu ciut untuk bangkit dari kegagalan. Kekecewaan dan pengalaman buruk membuat kepercayaan diri raib. Sehingga tidak ingin mencoba lagi. Kamu merasa kemampuanmu bernilai rendah, kamu pun enggan memasang target. Padahal setiap orang adalah pejuang dan mereka yang jatuh bukan berarti gagal. Mereka yang jatuh itu sedang melewati proses untuk sukses. Tanpa gagal, tidak akan pernah tahu arti proses.
Berhenti mengatakan aku tidak mampu. Berhenti menyalahkan keadaan yang tidak mendukung. Mulai dengan percaya diri, yakinkan hatimu untuk menjadi diri yang lebih unggul. Mulai bermimpi dan memasang target, agar mulai mengerti kalau impian tidak datang secara instan.
Fokus pada diri sendiri, jangan mikirin orang yang lebih kaya, terpandang atau sukses. Memperbaiki kekurangan kita daripada mikirin kekurangan orang lain juga. Karena di situ ada pintu rezeki kita.
Ketika ada masalah seringkali mudah sekali marah, emosi dan panic attack. Lalu dengan mudahnya membuat status 'mengeluh' di media sosial.
Tahu gak? Itu hanya mengurangi citra kita, belum tentu masalah bisa cepat kelar. Belum lagi tiap orang beda-beda menafsirkan maksud dari status yang kita posting. Ujung-ujungnya hanya menghabiskan banyak waktu, tanpa menyelesaikan permasalahan.
Nah, tahun ini yuk lebih tenang lagi. Tarik napas panjang ketika bertemu dengan masalah, maupun orang yang membuat kita bad mood atau ingin marah. Karena itu juga demi kesehatan mental. Lebih baik alihkan pada hal-hal yang menyenangkan seperti hobi. Tersenyum dengan masalah yang hadir, tidak mudah mengerluarkan energi yang kurang berguna. Mencari penyelesaian lebih penting dengan bertukar pikiran bersama orang yang lebih bijak.
Terkadang kita sering terjebak pada kejadian yang sudah selesai. Entah masa lalu dan kenangan atau sibuk menceritakan hal yang menimpa kita. Tanpa sadar banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia. Ikhlaskan yang sudah terjadi dan tanpa perlu mengumbar atau membahas yang sudah berlalu. Intinya kurangi drama, sedikit cuek dengan masa lalu.
Mulai jalani kehidupan dan menjadi profesional di bidan yang digeluti. Mulai sesuatu dengan lapang dada, senyum yang lebih percaya lagi kalau hari ini lebih baik lagi. Yakinkan diri tentang lebih banyak kesempatan yang baik untuk menghampiri
Menghamburkan uang untuk keperluan yang kurang dibutuhkan sebaiknya tidak dilakukan. Â Terlebih ada banyak program pinjaman maupun sistem bayar nanti (paylater). Terlalu berlebihan menghabiskan uang, tidak menjamin hidup jadi bahagia. Malah bisa pusing, karena memiliki utang lebih banyak. Belanja sesuai dengan kebutuhan, sisanya menabunglah.
Pentingnya untuk mencatat pengeluaran agar tidak terlalu banyak uang yang habis untuk foya-foya. Lebih baik gunakan untuk invertasi jangka panjang maupun usaha baru. Berbagi kebahagiaan dalam bentuk sedekah juga salah satu mengurangi kebiasaan boros. Terutama berbagi kebahagiaan kepada orang yang butuh pertolongan.
Sudah era media sosial. Mulai dengan menjalin lebih banyak pertemanan tidak hanya soal kuantitas. Tetapi, pertemanan yang berkualitas juga lingkungan yang bagus. Teman yang baik tentu akan mempengaruhi keadaamu. Berteman boleh dengan siapa saja, tetapi tetap harus selektif dalam pergaulan.
Tahun ini buatlah kebahagiaanmu versi dirimu, jangan menunggu momentum untuk dibahagiakan. Kamu sendiri yang bebas utuk menentukan jalan kebahagiaanmu. Mulai kurangi waktu yang hanya membuat harimu tidak baik-baik saja. Tidak ada yang lebih penting dari kesehatan dirimu. Segala sesuatu akan sempurna dimulai dari hati dan pikiran yang bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H