Kematian itu hanya memisahkan jiwa dan raga tetapi kenangan tidak bisa dipisahkan di ingatan kecuali kita sendiri yang mengalihkan pikiran. Sebelum lahiran aku butuh persiapan, begitu juga dengan kematian yang datangnya mendadak. Tentunya butuh persiapan lebih banyak lagi.
Masih kuingat suara paraunya, kini aku sadari beliau sudah pergi. Tetapi beliau sudah banyak menanam bibit kebaikan di dalam diriku. Setiap akan aktivitas seperti ada yang ikut mengajariku. Ya kata-kata beliau sudah menetap di hati.
Setelah kepergiannya aku jadi lebih bersemangat lagi untuk bekerja lebih keras lagi. Mencari pekerjaan freelance karena sudah tidak mampu membuat kue samosa, waktunya hampir habis untuk membersamai dua bocilku.Â
Aku sudah lahiran di akhir tahun 2021. Penutupan tahun yang manis. Bertaruh dengan nyawa demi kelahiran bayi yang manis ini. Tanpa kusangka setiap melihat bayi ini, aku ingat dengan Umik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H