Sehat..... sebuah kata yang mudah diucapkan namun sangat sulit dilakukan. Banyak orang yang selalu berdoa atau minta didoakan agar sehat, namun perilakunya keseharian sangat tidak mencermainkan pola hidup sehat. Jaman makin maju dan berkembang, penyakit pun demikian. Tahun-tahun 60-80 kita tidak bakalan mendengar istilah kolesterol, asam urat dll. Nah,menjadi sehat memang memerlukan perjuangan. Kadang hasrat dan keinginan itu adanamun waktu yang menghalangi. Kesibukan dengan rutinitas pekerjaan terkadang menjadi alasan utama. Kita terkadang sibuk dengan pekerjaan namun melupakan kesehatan. Padahal, andai kita jatuh sakit, uang yang kita kumpulkan akan lenyap dengan cepat.
Bagi para eksekutif muda yang memiliki keuangan baik, berolahraga ke Gym pastinya dapat menjadi alternatif di sela-sela kesibukannya
Lalu, bagaimana sebenarnya cara hidup sehat yang mudah namun mengasyikkan? Mungkin penulis dapat sedikit berbagi berdasarkan pengalaman yang sudah saya jalani puluhan tahun. Apa sajakah itu?
1. Menjadi vegetarian.
Menjadi vegetarian bukanlah pekerjaan mudah sebagaimana yang saya alami. Pertama saya hidup di tengah keluarga yang non-vegetarian. Bisa dibayangkan pada saat keluarga saya merayakan lebaran idul  fitri di mana mayoritas hidangan adalah daging. Ini belum seberapa. Hal terberat adalah godaan saat menghadiri undangan (kondangan).Â
Namun, karena saya tidak mengkonsumsi daging sedari kecil, mulai dari ikan hingga kambing, ayam sapi, dll. Saya sama sekali tidak merasa tergoda. Bagaimana pola makan saya sehari-hari tanpa menikmati berbagai macam daging? Alhamdulillah. Saya tak mengalami kesulitan menikmati makan. Sebagai ganti daging, saya menyukai tempe dan tahu.
Oleh karenanya,untuk menghindari kebosanan dengan tempe memang perlu kiat khusus seperti cara pengolahannya. Bisa dibuat mendoan (digoreng pake tepung). Digoreng garet asin biasa sebagai teman sayur bening. Atau dibuat bacem. Bahkan, tempe semangit(tempe setengah busuk) adalah menu favorit saya. Bisa disayur oseng-oseng sendiri dengan lombok ijo atau sebagai bumbu penyedap alami tanpa MSG.Â
Disamping itu, saya juga penikmat sayuran. Bayam, kubis, kangkung, buncis, gori(nangka muda), jagung muda dan daun singkong adalah menu favorit saya.Selain itu, mengkonsumsi buah pun dapat meningkatkan kesehatan tubuh kita karena kandungan serat pada buah dapat melancarkan pencernaan kita.Â
2. Berolahraga Sebagai suatu kebutuhan
Sebagi seorang guru yang harus bekerja 6 hari mulai dari jam 7 hingga jam 3 sore memang cukup melelahkan. Belum lagi lokasi mengajar saya yang haru ditempuh tempuh 40-an km dengan jalanan yang naik turun di daerah Gunungkidul selama 5 hari dan sehari di Bantul. Libur di hari Minggu benar-benar merupakan sebuah berkah dan sangat cocok untu berolahraga, yaitu bersepeda. Bersepeda yang sudah saya lakukan sejak 1984 hingga sekarang ternyata sangat banyak manfatnya.Â
Membakar kalori dan juga mengencangkan ototkaki. Memang, bersepeda pun dapat menyebabkan penyakit apabila dilakukan denganasal-asalan. Bersepeda bagi saya bukan cuma gaya hidup tetapi sebuah kebutuhan.Bahkan, saat mengajar di sebuah MADRASAH di Bantul, saya berangkat menggunakan Onthel kesayangan saya. Alhamdulillah, dengan bersepeda, saya mampu menjaga kesehatan tubuh tanpa perlu mengeluarkan biaya besar sebagaimana ke Gym.Â
Agar kegiatan bersepeda lebih menyenangkan, saya dan istri selalu menyempatkan diri berkunjung ke tempat wisata purbakala yang bertebaran di Jogja, yakni Candi. Puas rasanya bisa mencapai tempat wisata dengan bersepeda. Rasa kesal langsung terbayar lunas dengan kepuasan dan bisa berfotoria.Â
Sehat tak melulu berurusan dengan apa yangdikonsumsi. Sehat pun bisa bersumber dari fikiran. Kadang kita melihat atau mendengar ada orang stress karena tak bisa menikmati hidupnya. Dapat dipastikan orang ini hidupnya dipenuhi oleh hal-hal yang tidak disukainya.Â
Sebagai seorang penggemar musik, terutama The Beatles, 3 tahun terakhir ini hidup saya terasa lebih berwarna. Saya bergabung dengan sebuah Komunitas Beatles bernama BJC (Beatles Jogja Community). Dari sinilah naluri dan selera musik saya terpuaskan. Kumpul-kumpul bareng orang yang memiliki hobi sama ternyata sangat menyenangkan dan menyehatkan jiwa plus fikiran. Belum lagi menikmati suguhan musik bareng setiap malam minggu bersama teman-teman komunitas.Â
Selain itu, sharing atau berbagi cerita tentang grup Band kesukaan kami semakin membuat hari-hari berlalu terasa mengasyikkan dan menyenangkan.Â
Hidup terasa lebih indah. Berpinsiplah bahwa dokter dan rumah sakit adalah piihan terakhir.....
Poentjakgoenoeng, 24-9-16
......................
Foto2: Dokpri
 Kunjungi tulisan ini juga di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H