Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Selamat Datang Ijah

5 Juli 2016   19:32 Diperbarui: 5 Juli 2016   20:24 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Plaaaakkkkkkkkk

Buuuukkkkkkkkkkkkkkkkkk.....

“Nih .... rasakan! Pembantu ngeyellll ... guobloggg!!!”

“Ammmpuuuunnn Nyah.....maapin Ijah”

“maaf dikit-dikit maaf .... 

Sudah dibilang beras fitrah yang buat anak-anak panti yang kresek hitam

Bukan kresek putih.... itu buat bikin lontong kami ntar malem

Gajimu setahun gak cukup buat beli beras itu tahuuu

itu beras kualitas superrrrrrrrrrrrrrrrrr

Nihhhhh....”

Entah setan apa yang telah merasuki kepala sang  nyonya

Dan akhirnya

Gagang sapu di pojokan pintu disambar dan siap dihantamkan ke kepala Ijah

Namun Allah sayang  Ijah ....

Dicabutnya dahulu nyawa sang pembantu teraniaya ini

Sebelum menderita lebih jauh.........

............................................

............................................

Di surga

“selamat datang Ijah”

“saya di mana?”

“kamu di surga Ijah ....”

“Apa pantas aku di sini? Aku Cuma pembantu ....”

“Ijah .....

Inna akromakum indallahi atqookum 

orang mulia itu dilihat dari ketakwaan...bukan jabatan

Lihat di bawah sana... itu duniamu

Beberapa anak yatim berdoa buatmu....

Dengerin doa mereka... doa anak-anak yatim nan lugu

“ya Allah .... berilah keberkahan

Pada hamba-Mu yang beras fitrahnya sangat enak dan lezat

pastinya dia juga tengah menikmati lontong seperti ini ........”

..........................................

..........................................

Poentjakgoenoeng, 5-7-16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun