Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Tua pun Harus Bisa Internetan...

29 Mei 2016   07:09 Diperbarui: 29 Mei 2016   20:48 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini jaman teknologi. Siapa saja tak akan lepas dengan yang namanya gadget dan internet. Internet menembus batas usia karena semua membutuhkannya. Pun batas-batas pekerjaan.  Sebagaimana banyak dikatakan bahwa internet bak pisau bermata dua tergantung siapa yang menggunakan. Banyak orang sukses karena internet. Juga banyak yang jatuh dan nista karena internet sebagaimana yang banyak dialami oleh beberapa artis kita. Oleh karena itu, perlulah kiranya pembimbingan atau pendampingan terhadap anak-anak kita terutama usia sekolah. Banyak dinas pendidikan dan sekolah yang membuat peraturan tentang Pelarangan membawa gadget (HP) ke sekolah. Termasuk sekolah kami.

Memang, kegiatan belajar mengajar akan sangat terganggu. Anak lebih memilih gadget daripada memperhatikan gurunya. Akan tetapi, pelarangan menggunakan gadget pun tak akan efektif bilamana di rumah pun anak-anak tak bisa mengontrol penggunaan gadget. Apalagi ditambah dengan situs-stuas yang tidak pantas buat anak-anak sekolah. Dan, ini menjadi tugas para pendidik dan pihak-pihak berkepentingan.

Internet Sehat.... itulah nama program yang disematkan kepada sekelompok blogger yang peduli pada semakin “muramnya” wajah generasi muda gara-gara Internet. Mereka yang peduli dengan sedihnya melihat nasib anak usia sekolah yang terjerumus ke hal-hal negatif gegara internet. Menggunakan nama IDKita dan bekerjasama dengan Kominfo, para blogger ini datang ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan internet sehat.

Edukasi internet sehat dari IDKita (dokpri)
Edukasi internet sehat dari IDKita (dokpri)
Acara ini sangat disambut antusias oleh pihak sekolah, termasuk sekolah kami. Ada banyak hal baru yang diperoleh anak-anak dan para guru. Di antaranya :

1.Kelakuan buruk kita di dunia maya tak akan terhapus.

Mas Valen selaku narasumber dari IDKita mengatakan bahwa apa pun  yang pernah kita tulis dan posting di dunia maya/internet tak akan hilang. Beliau memberi contoh ada seorang yang diterima bekerja di sebuah perusahaan. Iseng, sang HRD kemudian browsing nama ybs di dunia maya, di antaranya di twitter dan FB. Tak disangka, orang yang saat wawancara kerja sangat sopan dan halus ternyata sangat kasar dan jorok saat di dunia maya. Kontan ybs langsung dipecat sebelum sempat bekerja karena dianggap melakukan kebohongan saat wawancara.

2.Perlunya Orangtua Paham Gadget dan Internet

Selama ini banyak orangtua yang selalu beralasan :

“aku ini dah tua.... buat apa sih internet-internetan?”

“Gak internetan ya, gak mati toh?”

“Internetan itu urusane anak muda”

Dll.

Nah ... Kasus-kasus yang dialami remaja gara-gara Internet dan dunia maya akibat interaksi dengan media sosial ternyata bermula dari para orangtua yang merasa “KECOLONGAN”. Kecolongan dalam artian mereka tidak menyangka anak-anak yang mereka pandang dan anggap sangat baik, sopan dan santun dalam keseharian, ternyata berbanding terbalik dengan kehidupan maya-nya. Mulai dari menyimpan konten-konten dewasa (bisa gambar, video atau tulisan yang tidak pantas). Saat sang anak terkena kasus, barulah orangtua sadar. Mereka tak pernah memeriksa atau mengawasi “petualangan” sang anak di dunia maya. Mau nge-check gadget sang anak, mereka gak paham  akibat sok anti teknologi. Menurut Nawala (yang berkutat dengan pemblokiran konten porno) , semakin diblokir, maka situs-situs tersebut kian tumbuh kembang. Inilah yang perlu kita khawatirkan, termasuk orangtua.

Dan jangan sampai, ketika semua sudah terlambat, baru mereka tersadar bahwa anak-anak mereka hidup di jaman BERBEDA dengan JAMAN MEREKA.

3.Internet itu adalah Wajah Kita

Saya sempat berbicara dengan ketua IDKita yang hadir, mas Valen. Beliau mendapat inbok dari rekannya bahwa setiap dia membuka Internet, selalu muncul gambar-gambar Tidak senonoh dan tidak pantas. Seperti orang yang berhubungan suami-istri. Mas Valen malah bilang ke saya bahwa rekannya tersebut justru “membuka aib”-nya sendiri. Kenapa? Munculnya gambar atau tayangan tak pantas pada laptop kita itu menunjukkan bahwa “situs-situs seperti itulah yang sering kita buka”. Semakin sering kita membuka situs-situs tersebut, maka semakin deras pula gambar-gambar itu nongol. Jadi, tampilan pada laptop kita adalah “cerminan wajah kita”. Nah, ini banyak yang belum diketahui semua pihak.

Jadi, apa yang bisa diambil dari kunjungan mereka?

1.Internet bukan barang haram apalagi racun. Bukan dilarang namun diarahkan ke hal-hal yang bermanfaat. Bahkan penggunaan internet ternyata sangat mempermudah proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sayangnya, Pelajaran TI di sekolah kebanyakan sekedar teori permukaan. Tidak menyentuh ke hal-hal yang bersifat nyata terkait adanya situs-situs atau konten dewasa. Bahkan, pelajaran IT pun kini dihapus sebagai mata pelajaran tersendiri.

antuasiasme siswa-siswi kami dengan edukasi Internet Sehat (dokpri)
antuasiasme siswa-siswi kami dengan edukasi Internet Sehat (dokpri)
2.Orangtua tidak boleh cuek terhadap kemajuan teknologi. Cuek berarti mereka harus bersiap menerima kenyataan hal-hal buruk yang kelak menimpa anaknya. Orangtua harus banyak berinteraksi dengan anak terutama untuk mengawasi. Jadi, sosialisasi internet itu seharusnya tak Cuma bagi sang anak, namun juga bagi para orangtua.

3.Sekolah harus proaktif untuk mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti  Kemkominfo sebagaimana yang pernah kami lakukan. Banyak wawasan baru yang akan kita peroleh terkait dengan perkembangan anak-anak kita di media sosial atau dunia maya. Sekolah tak bisa bekerja sendiri. Jadi, pendidikan semesta memang harus melibatkan semua pihak demi generasi muda yang paham akan adanya Internet sehat.

id-7-574a319ecf92739804dd7f6d.jpg
id-7-574a319ecf92739804dd7f6d.jpg
................................

Poentjakgoenoeng, 29-5-16

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun