Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Candi Gunung Sari, Candinya Penderita Diabetes

29 April 2016   18:55 Diperbarui: 30 April 2016   00:03 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Reruntuhan) Candi Gunungsari (koleksi pribadi)

“Kok mau-maunya ke sini?”

Itulah pertanyaan yang disampaikan oleh Penjaga Candi saat saya dan istri sampai ke atas bukit di mana terdapat sebuah peninggalan bernama Candi Gunung Sari. Sebuah candi yang terletak di jalan Jogja-Magelang KM 24 Dusun Gulon Salam Magelang. Mengapa bapak ini bertanya demikian? Karena dalam sehari belum tentu ada pengunjung yang datang untuk menikmati bebatuan sisa-sisa kerajaan Hindu ini. Bahkan, ketika jam menunjukkan pukul 10.00, kami adalah pengunjung pertama yang datang.

Itulah Candi Gunung Sari. Nama yang jauh dari familiar di telinga kita,. Bahkan di telinga para Candi lovers. Kesepian nampaknya lebih dekat dengan Candi ini. Setiap hari hanya ditemani oleh kedua bapak ini yang dengan setia merawat kebersihan lingkungan sekitarnya.

can2-57239309ca23bd3805b8b700.jpg
can2-57239309ca23bd3805b8b700.jpg
Dua bapak yang setia menjaga Candi (koleksi Pribadi)

Ada pula pengunjung yang merasa menyesal telah berpayah-payah datang, berjalan sekitar 500 m menuju puncak melalui anak tangga batu dan sisanya tanah, eh ternyata cuma menemui gundukan batu yang bertebaran dan bercampur tanah. Padahal Candi ini kunjungannya gratis. Lalu, apa yang menarik dari Candi ini hingga kami tidak menyesal setelah berkunjung?

1. Minimnya informasi tentang Candi Ini.

Tak disangka..... ternyata ada cerita menarik dibalik kehadiran benda purbakala ini. Awalnya, sekitar 20-an tahun lalu, ada niatan dari pihak TVRI untuk mendirikan pemancar di puncak bukit. Alat berat (entah bagaimana cara menaikkannya ke atas bukit) yang menggali ternyata berulangkali menjumpai bebatuan kuno. Lalu, akhirnya diputuskan untuk menghentikan penggalian menara dan dilanjutkan dengan penggalian bebatuan yang dilakukan oleh Dinas Kepurbakalaan saat itu. Hasilnya, ternyata berupa sebuah situs candi. 

Satu candi utama dan 2 atau 3 candi perwara, yang kesemuanya sudah tidak menampakkan bentuk asalnya. Dan, menurut bapak Penjaga, ada rencana untuk memugar candi ini ke bentuk asalnya. Karena bebatuannya yang masih utuh meski tak satu pun dijumai adanya sebuah Arca, sebagaimana yang terlihat pada candi-candi lain.

2. Beragamnya Bebatuan Candi.

Biasanya saat kita berkunjung ke sebuah Candi, bentuk dan macam bebatuannya bersifat umum, seperti persegi polos atau berukir, Lingga Yoni atau arca. Namun, pada candi Gunung Sari, ada banyak ragam batuan yang tersisa. Ada yang mirip Bis yang dipake membuat sumur,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun