Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelajaran dari Jogja: Murahnya Harga Sebuah Nyawa

10 Februari 2016   21:14 Diperbarui: 10 Februari 2016   21:22 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Pemberantasan yang Hangat-Hangat Tai Ayam

Nah inilah kebiasaan aparat kita. Berbuat ketika sudah terjadi. Setelah itu adem ayem kembali. Sudah bukan rahasia lagi kalau warung-warung kecil banyak yang menjadi distributor Miras oplosan. Botol-botolnya pun mereka samarkan dengan botol air mineral biasa. Dan, menurut salah satu cerita Ibu penjual, kurir pengantar barang akan mengirimkan barang pada jam-jam tertentu. Biasanya, setelah ada kasus begini mereka menyembunyikan barang dagangan. Dan, setelah kasus mereda dan aparat mulai kendor, mereka gantian yang bersemangat jualan. Dan, nanti setelah korban selanjutnya  berjatuhan mereka akan ngumpet lagi. Gak beda khan ama Tom and Jerry?

4. Intelektualitas Gak Ngaruh dengan Kelakuan dan Gaya Hidup

Nah lo... seorang pemuda akan dianggap jantan dan macho jika bisa teler. Hadeuhhh. Terlebih, dia akan bangga bisa menyebutkan merek-merek terkenal seperti Martini, Galliano, Red Label, Balley dll. Meski yang diminumnya adalah hanya oplosan. Bayangkan, banyak pelaku dan korban oplosan adalah MAHASISWA!!. Bagaimana mungkin generasi muda penerus bangsa malah lebih hafal nama-nama miras ketimbang menghapal materi-materi kuliah yang diberikan dosennya. Intelektualitasnya hilang bersamaan dengan cairan oplosan itu memasuki tubuhnya. Yang ada Cuma kenikmatan semua berujung maut!!

...............................

26 Nyawa setara dengan 3 bulan Penjara atau denda 5 juta.....Uhukkkkkk

Semoga kasus Jogja ini adalah kasus terakhir... (tapi kayaknya gak mungkin kan? Hehehehe)

............................

Poentjakgoenoeng, 10-2-16

gambarku DW Minnnn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun