Sejak awal musim, sejumlah media telah membuat prediksi tentang klub manakah yang akan menjadi kampiun premier league. Mereka menampilkan ini lewat iklan disertai jadwal tayang liga di 2 stasiun TV: SCTV dan Indosiar. Ya, sebuah iklan yang wajar. 5 klub ‘PAPAN ATAS” diambil salah satu pemainnya sebagai model, MU, Chelsea, Arsenal, Tottenham dan Manchester City. Dengan sederet pemain bintang berharga selangit, kelima klub digadang-gadang diprediksi sebagai pemuncak klasemen.
Namun apa dinyana. Setengah musim berlalu. Prediksi berantakan. Pemuncak klasemen hingga saaty ini masih dipegang oleh klub semenjana, Leicester City. Tanpa pemain bintang, klub ini mampu mengangkangi kelima klub di atas. Siapa yang pernah mendengar nama Jamie Vardy dan Mahrez sebelum liga bergulir??? Nama mereka Cuma ada dalam benak suporter setia the Foxes.
Sayangnya, keberhasilan memuncaki klasemen BELUM MAMPU membuka mata orang banyak. Iklan ini tertanggal januari 2016 saat Leicester mampu merebut puncak dari Arsenal. Mereka masih terbius dengan “kenangan masa lalu” di mana Chelsea sekarang bukan yang dulu. ‘palagi MU.
Bagi para pengiklan “nama besar klub” dan “popularitas pemain” lebih merupakan jaminan dalam pembuatan sebuah iklan......
Mereka lupa belajar dari kisah nyata di Liga Jerman beberapa waktu lalu. Saat itu klub promosi Kaisserlautern mampu menjadi jawara Bundesliga. Bahkan mampu dua kali mengalahkan Bayern Muenchen tandang dan kandang
Andai... di akhir musim, dengan posisi peringkat 5 besar pun Leicester City sudah cukup untuk membuktikan diri sekaligus mempermalukan mereka-mereka yang doyan “menghina” klub-klub semenjana atau kecil.
.........................
Poentjakgoenoeng, 28-1-16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H