Saat kecil
Dusmin suka sekali membaca undangan yang diterima bapaknya Pak Slamet. Tertulis di sampul undangan.....
Kpd YTH Bapak Slamet Mangundipuro Notoboto Cacahe Sedoso Ambruk Sedhoyo
Dusmin Cuma membatin ......
“Wajar saja.... Bapakku orang terpandang di kampung Kenthir. Makanya dipanggil YTH alias Yang TerHormat”
............................................
Saat remaja ......
Dusmin agak heran, gak Cuma bapaknya yang dipanggil YTH via undangan tersebut. Bahkan, Kardiman yang terkenal sebagai Preman Pasar itu pun dipanggil dengan Yang Terhormat......lalu dia membatin
“Apakah bapakku statusnya melorot? Ataukah gelar YTH sudah tak bermakna?
Hingga bapakku selevel Preman Pasar???”
............................