Heran......
Heran......
Heran.....
Itulah yang ada di benak Dusmin, seekor Kambing negeri Indosiana yang nyambi sebagai wartawan di Hutan Kenthir News. Kenapa heran? Dusmin yang akronim dari Wedus dikemulin, Cuma tercengang dengan kelakuan para hewan di hutan Kenthir pasca pemilihan sang Raja Hutan.
Hingga akhirnya......Dusmin menemui sang Raja Hutan si Macan.
...
Dusmin:
Maaf bos.... eh Paduka.....kenalkan saya Dusmin. Saya hewan dari negeri tetangga Indosiana.
Macan:
Oh ya?? Welkam to our Jungle.....mas Wedhus eh Dusmin
Oh ya ada keperluan apa ke hutan eh kerajaan saya?
Dusmin:
Gini paduka....saya Cuma merasa herman eh Heran......
Macan:
Heran? Heran kenapa??
Dusmin:
Heran saya bercampur kagum......begini...
Khan baru saja Hutan Kenthir mengadakan Pemilu Raja hutan. Saya dengar ada 2 calon. Yakni Paduka sendiri dan si Singa. Dan singkat cerita paduka menang alias terpilih melalui pemilu yang demokratis......
Macan:
Terus ...herannya di mana?
Dusmin:
Herannya adalah... Kok Hutan Kenthir tetap aman, damai dan sejahtera. Tidak ada saling hujat menghujat seperti di negeri saya Indosiana....Sudah hampir setahun pemilu kelar, hujat menghujat masih terjadi.....karenanya saya ingin tahu apa resepnya Paduka? Siapa tahu bisa ditiru negeri saya.
Macan:
Resepnya Cuma 2 mas Dusmin
Pertama
Hewan di hutan ini bisa membedakan mana kritik dan mana nyinyir. Kritik itu selalu disertai solusi. Kalo nyinyir Cuma berdasar kebencian. Ingat HATRED NEEDS NO REASONS.......
Dusmin:
Wow...luar biasa. Terus yang kedua Paduka?
Macan:
Di hutan ini tidak ada HEWAN yang bernama JON*U!!!!!!!!!!!!!!
............................................................
(hutan kenthir) 711-15
NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community:
Fiksiana di Kompasiana
Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H