Sudah dua – tiga hari ini. Pagi siang malam, TVOne memberitakan tentang ditangkapnya seorang tukang tusuk sate akibat menghina Presiden Jokowi dengan cara meng-upload gambar porno di dunia maya. Bukan Cuma itu, TVOne pun bahkan mengadakan talkshow yang membahas masalah tersebut. Tentunya mengundang para pakar yang “se-IDE” dengan mereka. Ada beberapa point yang bisa saya simpulkan dari tayangan TVOne yang bak bombardir pesawat tersebut
1.
Memberikan pemahaman SESAT bahwa Jokowi 11-12 sama rezim orde baru. Yang berani mengkritik TANGKAP. Terutama pada masyarakat yang dulunya adalah pendukung Prahara!
Pertanyaannya.......apakah Jokowi yang melaporkan orang tersebut? Apakah tindakan si tukang tusuk sate itu dapat dibenarkan?
2.
Ingin menunjukkan pada khalayak bahwa Jokowi BUKAN pembela wong cilik. Justru TVOne lah pembela rakyat cilik
Seingat saya, di depan hukum, siapa pun yang bersalah harus dihukum. Mau presiden, tukang tusuk sate, Guru, anggota DPR, Ustad....kalau bersalah, ya ditangkap! Sedangkan dalam tayangan TVOne jelas-jelas yang gembar-gemborkan adalah profesi si TUKANG TUSUK SATE, bukannya PELANGGARAN HUKUM yang dilakukannya. Jadi seakan-akan profesi rendahan di negeri ini akan dianiaya...Ckckckckckckkkkk. Sungguh drama TVOne yang sangat tidak lucu.
TVOne sepertinya tak mau belajar dari kasus TEKS UN Jokowi yang menggegerkan. Berniat mempermalukan Jokowi, malah dibuat malu sendiri. Gara-gara salah mengambil narasumber. Siswa yang diambil adalah siswa BODOH yang tidak mengerti tentang Kisi-kisi Ujian Nasional. Nah lo!
Pertanyaan saya buat TVOne......
Kalau TVOne benar-benar PEMBELA WONG CILIK......Kenapa TVOne dan ANTV (tentunya) TIDAK PERNAH memberitakan tentang LUMPUR LAPINDO yang jelas-jelas merugikan rakyat yang mayorttas adalah wong cilik?
Ada yang tahu????? Hahahahahahahhahahaha..........
(silakan komen di sini.....boleh ngawur, nyinyir apalagi CABUL..sangat di-welcome...wakakakak)
........................
ada yang tahu Istilah buat
"Omongannya beda sama perbuatannya?"
Poentjakgoenoeng, 30-10-14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H