Mohon tunggu...
Anak Perbatasan
Anak Perbatasan Mohon Tunggu... -

Anak Perbatasan yang ingin terus belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Deklarasi Kampanye Damai yang Ternodai

24 September 2018   13:06 Diperbarui: 24 September 2018   14:25 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deklarasi Kampanye Damai yang di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum(KPU) Pusat kawasan wisata Monas, Jakarta minggu (23/9) berjalan dengan damai. 

Acara tersebut juga di hadiri oleh kedua pasangan Capres dan Cawapres serta para petinggi Partai Politik. 

Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Walk Out atau balik kanan dikarenakan ada salah satu pendukung yang di anggap melanggar Deklarasi Kampanye Damai. 

Sebab KPU RI melarang adanya atribut kampanye, karena KPU sudah menyediakan kampanye damai tersebut. 

SBY menilai ini pelanggaran dan mencedarai  Deklarasi Kampanye Damai, sementara pihak KPU dan Bawaslu juga tidak menegur atau menertibkan pihak - pihak yang dianggap mencedarai aksi deklarasi tersebut. 

Diharapkan juga ketegasan dari pihak penyelenggara pemilu dari KPU dan Bawaslu untuk bertindak tegas atas pelanggaran tersebut. 

Untuk menjaga ketertiban, KPU juga sdh memfasilitasi atribut bagi para pendukung berupa logo partai, bendera merah putih serta berpakaian adat dan bendera parpol, pihak KPU juga melarang para pendukung yang membawa atribut sendiri, tapi nyatanya di lapangan berbanding terbalik masih ada saja para pendukung yang membawa alat peraga kampanye diluar dari ketentuan KPU. 

Semoga ini menjadi pelajaran agar kedepannya semua pihak menjaga dan memberikan teladan yang diberikan oleh peserta pemilu untuk menginspirasi semua pihak, dengan slogan "kampanye anti politisasi SARA, hoaks dan politik uang". Agar terlaksana kampanye damai hingga pemilu 2019 mendatang. 

Salam Anak Perbatasan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun