Mohon tunggu...
Bale Rombeng
Bale Rombeng Mohon Tunggu... Buruh - Banten

Positif

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ribut-Ribut Reshuffle, Adu Kuat Untuk Dapat Kursi Menteri

20 April 2021   09:16 Diperbarui: 23 April 2021   13:55 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musibah yang melanda dunia belum juga selesai  dimana dampak yang di timbulkan oleh covid 19 ini seluruh insan manusia yang ada di dunia ini .Manusia mengalami ketakutan yang amat sangat mendalam , bukan itu saja rakyat semakin hari semakin mengalami kesulitan dampak yang mereka terima yaitu dari mulai harta benda ,kehilangan pekerjaan bahkan kehilangan keluarga dan nyawanya sendiri .

Melihat beberapa masalah yang terjadi oleh umat manusia sangat lah rumit. Kita kembali ke dalam negri di era kepemimpinan presiden Jokowi periode kedua 2018-2024 banyak dilanda musibah  dari mulai pertikaian antara anak bangsa ketika proses pemilihan kepala negara ,sampai menghadapi masalah virus dunia covid 19, kini rakyat sudah terbiasa dengan kesulitan yang di akbitakan oleh covid 19 .

Tahun pertama kepemimpinan presiden Jokowi banyak sekali yang di alami bangsa ini dari mulai ratusan kasus korupsi dari mulai tingat paling bawah sampai tingkat teratas yang paling menusuk-nusuk hati rakyat adalah ketika pembantu presiden yang dipilih langsung oleh presiden Jokowi untuk membantu menjalankan roda pemerintahan malah tersangkut kasus korupsi dana bansos yang mana bansos di peruntukan untuk rakyat Indonesia yang terdampak covid 19.

Namun belum ada kejelasan mengenai kasus tersebut karena otak dari bacakan berjamah itu tidak dapat di seret ke meja hijau oleh aparat penegak hukum di era kepemimpinan presiden Jokowi , padahal beberapa kali dalam persidangan disebut-sebut .

Kembali beredar di masyarakat akan ada pengocokan pos Mentri alih-alih dengan mengatakan untuk kesejahteraan rakyat ,namun rakyat tersenyum melihat elit-elit yang sedang berebut roti bakar tersebut ujungnya   adu kuat demi mendapatkan pos Mentri tersebut.

Padahal rakyat sudah cukup kenyang dengan janji yang di ucapan pemerintahan jokowi  tapi pada prakteknya kosong , bila rakyat berteriak mengatakan  kelaparan dengan lantang maka jawabnnya pasal demi pasal diberlakukan ,  sumber keadilan pun sudah tak nampak bagi rakyat.

Kini ribut-ribut mengenai pergantian pos pembantu presiden banyak relawan-relawan Jokowi dan politisi yang saling sikut adu kuat berebut pos tersebut.

Mereka tidak lagi melihat itu kawan atau bukan , mereka akan menikam siapa saja yang menghalangi tujuanya menuju kursi panas tersebut .

Presiden Jokowi hari ini sudah tidak bisa menunjukan bahwa dia adalah pemimpin rakyat namu rakyat melihat presiden Jokowi adalah pemimpin kepentingan golongan tertentu.

Rakyat Indonesia sedang kelaparan elit bangsa Indonesia  masih berebut pengen roti  atau pos Mentri yang di lempar presiden.

Sudah Waktunya Presiden Jokowi mendengar langsung dan melihat keluhan rakayat ,  Dengan itu Presiden dapat mengetahui kondisi rakyat tidak lagi percaya kepada pembantu atau partai politik .

 Masyarakat ingin Jokowi seperti era gubernur DKI , kini itu tidak terlihat di Presiden  Jokowi , masyarakat melihat presiden lebih sibuk dengan kepentingan tertentu dan lebih percaya dengan orang dekatnya " tanpa melihat dan mendengar desahan suara hati rakyat langsung .

Rakyat pun sudah tidak ada tempat untuk bernaung hanya , bisa berdoa semoga pemimpin-pemimpin bangsa ini diberikan hidayah oleh Allah agar segera kembali kejalan yang benar , tidak ada lagi  Pemimpin atau elit-elit bangsa Indonesia yang tersesat di jalan yang lurus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun