Malang - Desa Tengger Wetan merupakan salah satu dari 5 desa yang terletak di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban yang dipilih oleh Universitas Brawijaya Malang untuk menjadi lokasi KKN dalam program Mahasiswa Membangun 1000 Desa (MMD).
Lokasi desa yang jauh dari pusat kota serta sulitnya akses jaringan internet membuat desa ini mengalami sedikit ketertinggalan dari segi pendidikan. SDN Tengger Wetan 1 kini menjadi satu-satunya lembaga pendidikan untuk anak usia sekolah dasar dengan sebelumnya terdapat dua sekolah dasar di desa tersebut.
Sulitnya akses air untuk digunakan dalam beraktivitas sudah lama menjadi masalah bagi SDN Tengger Wetan I. Meski begitu, hal tersebut tidak membuat para siswa untuk patah semangat dalam belajar.
"Kami mengadakan program bersama wali murid untuk setiap siswa membawa 1 botol berisi air untuk digunakan cuci tangan, menyiram tanaman, dll", kata Pak Imam selaku Kepala Sekolah.
Mahasiswa KKN MMD 934 Universitas Brawijaya mengajak pihak sekolah untuk memanfaatkan kebun sekolah sebagai sarana pembelajaran.
"Edukasi mengenai cara menanam pohon dan merawat sayur juga kami terapkan dalam kebun sekolah, yang diharapkan para siswa dapat memanfaatkan kebun sekolah yang nantinya dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran", ujar Baihaqi.
Selain memperoleh edukasi bagi para siswa, sekolah juga terbantu dari segi lingkungan. "Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN, karena terbantu dalam mengelola lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan hijau", tambah Pak Teguh.
Sebelumnya kami juga melakukan kegiatan mengajar di kelas dan di akhiri dengan kerja bakti menanam pohon di lingkungan sekolah. "Karena juga sekolah ini sedang mengikuti lomba Adiwiyata, harapannya semoga sekolah ini mendapat gelar sekolah Adiwiyata di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban", tutup Pak Imam (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H