3. Menyusun Latar Belakang Masalah Berdasarkan Data dan Fakta
Latar belakang masalah yang baik harus didukung oleh data dan fakta yang relevan. Misalnya, siswa bisa menyertakan statistik tentang penggunaan energi fosil dan dampaknya terhadap lingkungan, serta potensi energi terbarukan seperti energi matahari, angin, atau air. Dalam Islam, pengumpulan data ini juga dianggap sebagai bagian dari ibadah jika dilakukan dengan niat yang tulus untuk memberikan manfaat bagi umat manusia.
Contoh penggunaan data dalam latar belakang masalah:
"Menurut data dari Badan Energi Internasional (IEA), konsumsi energi fosil meningkat sebesar 5% setiap tahun, yang menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca sebesar 3,2%. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi energi matahari yang melimpah, dengan rata-rata intensitas sinar matahari sebesar 4,8 kWh/m/hari. Dalam rangka memanfaatkan potensi tersebut dan melaksanakan amanah Allah untuk menjaga kelestarian bumi, penelitian ini akan fokus pada penerapan panel surya di lingkungan sekolah sebagai solusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan."
4. Menghubungkan Solusi Energi Terbarukan dengan Tanggung Jawab Sosial dan Keislaman
Bagian terakhir dari latar belakang masalah dapat menekankan bagaimana solusi yang diusulkan, seperti pemanfaatan energi terbarukan, bisa memberikan dampak positif tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan sosial. Dalam Islam, membantu sesama dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar adalah bagian dari perbuatan yang diridhai Allah. Siswa dapat menutup latar belakang masalah dengan menyoroti dampak sosial dari solusi yang diusulkan.
Contoh penutup latar belakang:
"Dengan menerapkan teknologi panel surya, kami berharap dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi polusi di lingkungan sekitar. Selain itu, proyek ini juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat tentang pentingnya beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Sebagai umat Islam, hal ini sejalan dengan ajaran Allah untuk menjaga bumi dan memberikan manfaat bagi orang lain, seperti yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Hadis."
Kesimpulan
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dari Surah Al-Alaq ke dalam pembelajaran proyek IPAS, khususnya dalam pembuatan latar belakang masalah yang terkait dengan sumber energi, siswa dapat merasakan bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya tentang mengembangkan pemahaman ilmiah, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan tanggung jawab spiritual. Surah Al-Alaq mengajarkan pentingnya membaca dan memahami ciptaan Allah, termasuk dalam hal memanfaatkan sumber energi secara bijak dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H