Dalam dunia pendidikan, pengintegrasian nilai-nilai keislaman ke dalam mata pelajaran menjadi semakin penting untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan nilai-nilai spiritual yang kokoh. SMK Al Hasra sebagai lembaga pendidikan berkomitmen untuk mengimplementasikan hal ini melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (Proyek IPAS). Salah satu tema yang diajarkan adalah "Zat dan Perubahannya," yang tidak hanya membahas ilmu pengetahuan modern tetapi juga menghubungkannya dengan sejarah ilmuwan Muslim yang berpengaruh, yaitu Jabir ibn Hayyan.
Mengintegrasikan Keislaman dalam Pembelajaran Proyek IPAS
Pembelajaran berbasis proyek di SMK Al Hasra dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif kepada siswa, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk mengeksplorasi materi "Zat dan Perubahannya" melalui berbagai eksperimen dan kegiatan praktis, sambil mengenali kontribusi tokoh-tokoh Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan.
Jabir ibn Hayyan, yang dikenal sebagai "Bapak Kimia", merupakan salah satu ilmuwan Muslim yang banyak memberikan kontribusi dalam ilmu kimia. Beliau mengembangkan metode eksperimen yang sistematis dan menulis berbagai karya ilmiah yang menjadi rujukan utama bagi para ilmuwan di Eropa selama Abad Pertengahan. Dalam konteks pembelajaran di SMK Al Hasra, siswa diajak untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip ilmiah yang dikembangkan oleh Jabir ibn Hayyan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana nilai-nilai keislaman memotivasi beliau untuk melakukan penelitian ilmiah.
Materi Zat dan Perubahannya: Inspirasi dari Jabir ibn Hayyan
Materi "Zat dan Perubahannya" mencakup konsep-konsep dasar seperti sifat fisika dan kimia zat, perubahan fisika dan kimia, serta reaksi kimia. Dalam pendekatan pembelajaran ini, siswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga melakukan berbagai eksperimen untuk memahami bagaimana zat-zat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Sebagai bagian dari integrasi keislaman, siswa diajak untuk mempelajari kisah kehidupan Jabir ibn Hayyan dan kontribusinya dalam pengembangan ilmu kimia. Dengan meneladani semangat beliau dalam bereksperimen dan mencari kebenaran, siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap ilmiah yang kritis, kreatif, dan jujur, serta menyadari bahwa ilmu pengetahuan adalah salah satu cara untuk mengenal kebesaran Allah SWT.
Proyek Eksperimen: Menerapkan Prinsip-prinsip Jabir ibn Hayyan
Sebagai puncak dari pembelajaran, siswa akan melaksanakan proyek eksperimen yang dirancang untuk menerapkan prinsip-prinsip yang telah dipelajari. Proyek ini melibatkan perancangan dan pelaksanaan eksperimen yang meniru metode ilmiah yang dikembangkan oleh Jabir ibn Hayyan. Siswa akan didorong untuk mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang mereka temukan.
Selama proses ini, siswa juga akan diminta untuk merefleksikan bagaimana nilai-nilai keislaman, seperti kejujuran, kesabaran, dan ketekunan, dapat diterapkan dalam penelitian ilmiah. Pada akhir proyek, siswa akan mempresentasikan hasil eksperimen mereka dan mendiskusikan bagaimana kontribusi ilmuwan Muslim masa lalu masih relevan dalam dunia modern.
Kesimpulan
