Dunia olahraga di zaman sekarang sudah memiliki beragam cabang olahraga (cabor) khususnya di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, olahraga juga melebarkan sayapnya ke dunia elektronik yang pada akhirnya olahraga elektronik (e-sport) terbentuk untuk pertama kalinya pada 1970 an dan masuk di Indonesia setelah Eddy Lim, Ketua Umum Indonesia eSport Association (IeSPA) mengadakan Liga Game pada tahun 1999. Saat itu, DOTA dan Counter Strike menjadi lomba kompetitif pertama yang di dalamnya terdapat wakil dari Indonesia, walaupun kala itu belum bisa meraih prestasi. Perkembangan eSports di Indonesia tidak lepas dari maraknya game populer PC dan Mobile seperti DOTA 2, Free Fire, dan Mobile Legends yang meluas di masyarakat khususnya pada generasi muda yang masih senang bermain game online.
AWAL MASUKNYA INDUSTRI E-SPORT MOBILE LEGENDS : BANG-BANG
Mobile Legends : Bang-Bang atau yang kerap disebut MLBB rilis di Indonesia pada Tahun 2016, dan pada 13 Januari 2018 dimulailah turnamen berskala nasional yaitu Mobile Professional League Indonesia (MPL ID) season 1 yang diadakan resmi oleh developer game MLBB yaitu Moonton. Turnamen tersebut digelar di Taman Anggrek Mall, Jakarta. Diikuti oleh 10 Tim dengan total hadiah $100.000 USD yang jika dirupiahkan mencapai 1,5 Milliar lebih. MPL Indonesia Season 1 menggunakan format regular season dan playoffs. Antusias masyarakat Indonesia terhadap MPL sangat besar kala itu sehingga Moonton kembali mengadakan MPL ID S2 dan MPL ID S3 dengan open qualifier dan Close qualifier, melihat perkembangan e-sport mlbb di Indonesia yang pesat membuat tim e-sport yang ada di Indonesia akhirnya membuat cabang games MLBB mereka, banyak tim e-sport yang sudah punya nama besar di dunia e-sport yang mulai merekrut player MLBB nya seperti, Rex Regum Qeon (RRQ), Evos Esport, dan Bigetron. Tentu saja ada tim yang mulai merintis karir tim e-sportnya di MLBB yaitu Louvre, Alter Ego, Onic Esport dan GEEK FAM.
BERKEMBANGNYA INDUSTRI E-SPORT MLBB DI INDONESIA
Suksesnya Industri e-sport di Indonesia akhirnya membuat moonton menerapkan sistem Frenchise League di Indonesia sejak MPL ID season 4. Franchise League System atau yang juga disebut dengan North American System, adalah format turnamen yang pesertanya memerlukan investasi dengan jumlah tertentu untuk mengikuti turnamen.
Sementara itu, format turnamen lain yang sudah dikenal luas di Indonesia adalah Promotion-Relegation System atau European Sport System. Sistem itu merupakan format turnamen yang siapa saja bisa mengikuti tanpa ada pengecualian, namun peserta terlemah di akhir musim akan gugur sementara yang terkuat bisa promosi ke turnamen dengan kasta yang lebih tinggi jika ada.
Dari sini, bisa kita lihat bahwa Franchise League lebih eksklusif dan tertutup dibandingkan Promotion-Relegation System. Soal keuntungan, tim yang ikut di Franchise League System juga mendapatkan keuntungan selain dari hadiah jika mendapatkan gelar juara juga dari bagi hasil pendapatan dari pihak penyelenggara, contohnya seperti keuntungan hak siar dan penjualan tiket. Selain itu peserta juga dapat bertarung tanpa takut akan tersingkir dari turnamen di akhir musim jika ternyata menjadi tim terlemah.
Sementara itu jika bicara tentang kerugian, tentu tim peserta harus mengorbankan sejumlah uangnya untuk bisa masuk ke dalam turnamen menjadi hal yang memberatkan di awal. Selain itu tim peserta juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk bisa masuk ke dalam kompetisi dengan format Franchise League.
Di dunia e-sports, ada Overwatch League yang diumumkan pertama kali pada November 2016 oleh Activision Blizzard. Overwatch League menawarkan para pemain kontrak dengan jaminan gaji minimum dan beberapa keuntungan lain, seperti benefit kesehatan, uang pensiun, dan tempat tinggal. dan saat diterapkannya sistem franchise league MPL S4. Industri e-ports mlbb di Indonesia cukup gempar. karena kompetisi eSports jenis franchise league terbilang baru di sini. Setiap tim yang mau ikut serta dalam MPL Season 4 diminta membayar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 15 miliar, yang disebut sebagai entrance fee. kala itu MPL ID hanya akan mempertandingkan delapan tim, berdasarkan rumor yang berkembang, maka total nilai yang diterima Moonton mencapai 8 juta dolar AS atau sekitar Rp 112 miliar. Dari sana e-sport MLBB Indonesia terbagi menjadi kubu pro dan kontra, dan Tim yang akhirnya mengikuti gelaran MPL ID ini ialah Rex Regum Qeon Hoshi (RRQ HOSHI), Evos Legends, Onic Esport, Alter Ego, Bigetron Alpha, GEEK FAM, Aura Fire, dan Genflix Aerowolf.Â
Banyak pendapat yang keluar dari CEO tim tim esport di Indonesia terkait sistem frenchise yang diterapkan Moonton pada  MPL Indonesia, CEO Evos mengatakan MPL akan menjadi panggung bergengsi untuk unjuk talenta, CEO RRQ yang melihat bahwa ini akan menjadi Kesempatan branding di turnamen elit dan Kompetisi ini juga bisa memberikan penghasilan yang signifikan bagi tim. Lewat sistem bagi hasil ini , delapan tim yang berpartisipasi di MPL Season 4 akan mendapatkan lebih dari 50% pendapatan liga sebelum dikurangi biaya operasional dan biaya pemasaran liga yang ditanggung sendiri oleh liga (MPL). Investasi yang dilakukan bersama oleh Moonton dan para tim memungkinkan liga berkomitmen dalam jangka waktu yang panjang untuk mengembangkan hubungan dengan mitra. Dengan model franchise, ekosistem e-sports bisa berjalan dengan baik. Format ini untuk melindungi standarisari kontrak pemain dan tim. Penerapan regulasi ini nantinya akan menciptakan keamanan finansial, baik bagi pemain maupun tim secara keseluruhan.
Jual slot MPL ke tim lain