Mohon tunggu...
Bahtiar Yunugroho
Bahtiar Yunugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pelita Harapan

Mahasiswa Univeristas Pelita Harapan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pandangan Filsuf Mengenai Selebriti yang Tersandung Korupsi

2 Mei 2024   22:48 Diperbarui: 2 Mei 2024   22:48 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka masih menganggap hal yang dia dapatkan sebagai seorang selebriti terkenal masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari - harinya. Selebriti tersebut masih berpikir mereka adalah "Superman" yang dapat selalu melewati batas kemampuan mereka. Hal tersebut menyebabkan mereka mengambil jalan lintas dan cepat untuk hidup lebih mewah dan terpandang dengan cara korupsi. 

Oleh karena itu keberhasilan dalam mencapai batasan harus diimbangi dengan keimanan seperti yang disampaikan oleh Kierkegaard. Ia berpendapat bahwa keimanan seseorang kepada Tuhan merupakan hal yang sangat penting karena menurutnya Tuhan merupakan pemberi makna hidup manusia untuk mencari jati diri. 

Dari pandangan Kierkegaard, jika seseorang yang memiliki keimanan yang kuat akan sangat sulit untuk menjerumuskan mereka karena orang yang beriman akan memikirkan akibat dan dosa yang didapat apabila ia melakukannya. Sehingga kebebasan yang dilakukan manusia akan dibatasi dengan aturan agama yang menjadi pedoman hidup umat manusia.

Pada masa kini, keimanan seseorang kepada Tuhan terkadang hanya sebagai formalitas saja karena banyaknya kasus kejahatan, salah satunya kasus korupsi yang terjadi pada selebriti. Hal ini mungkin yang harus kita garis bawahi bahwa keimanan kepada Tuhan bukan hanya memiliki keimanan pada salah satu agama namun harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya.

Maraknya kasus korupsi yang terjadi pada saat ini menyadarkan kita bahwa korupsi merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Tindakan korupsi bisa dilakukan oleh siapapun seperti pejabat, artis, bahkan masyarakat biasa. Kita sebagai manusia yang memiliki keinginan besar untuk melampaui orang lain juga harus memiliki batasan dan pedoman agar tidak melewati batas keinginan yang diperoleh dengan cara yang tidak baik. Akal budi dan keimanan yang dimiliki manusia akan menjadi benteng pertahanan manusia untuk menghindari perbuatan tidak terpuji.

Terkadang, kasus korupsi yang melibatkan selebriti dapat disalahgunakan oleh media atau pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan perhatian publik. Masyarakat perlu waspada terhadap budaya selebritisasi korupsi dan fokus pada substansi masalah serta perlunya akuntabilitas yang dapat dipercaya. Selain itu masyarakat dapat menggunakan kasus ini sebagai pelajaran bagi generasi mendatang. Sehingga menjadi momen untuk membahas pentingnya integritas, etika, dan tanggung jawab sosial.

Terakhir, masyarakat harus terus menyuarakan nilai-nilai etika, kejujuran, dan integritas dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan, kampanye sosial, dan contoh yang diberikan oleh tokoh-tokoh masyarakat yang berintegritas. Sehingga dengan adanya tindakan ini, dapat menciptakan upaya pencegahan kasus korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun