Mohon tunggu...
Bahry Bahry
Bahry Bahry Mohon Tunggu... lainnya -

kompasianer biasa, pegawai biasa, rakyat biasa :)\r\n\r\n"kekurangan adalah jalanku untuk selalu belajar dan belajar sampai akhir".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SBY Ditertawai oleh Astro Boy

11 Maret 2010   22:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:28 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat dengan cerita astro boy. Seorang bocah robot yang diciptakan oleh ayahnya,seorang ilmuwan bernama Dr Tenma karena kehilangan anaknya, dan diciptakan dari DNA yang sama dengan anaknya yang bernamaToby.

Cerita serial televisi yang kini diangkat ke layar lebar oleh summit entertainment dan imagi studios. Saya tertarik dengan cerita versi layar lebar astro boy. Dan ini akan saya analogikan secara sederhana dalam sudut pandang yang liar.

Tentu inti dari film ini baik versi televisi dan layar lebar adalah terletak dalam nilai2 kemanusian yang coba diangkat. Bagi seorang toby/astro boy (nama yang diberikan oleh robot pemberontak di permukaan) dia hanyalah robot ciptaan manusia yang masih bisa membedakan mana baik dan buruk walaupun dia diharapkan mampu menggantikan peran anak Dr Tenma yang tewas dalam percobaan di laboratoriumnya.

Bagi saya, walaupun astro boy adalah seorang robot rekayasa dari DNA manusia akan tetapi dia tetaplah robot yang memiliki pilihan hidup untuk kebaikan. Dia diciptakan dari inti biru (mirip dengan warna dominasi partai demokrat) untuk menganalogikan sebuah nilai universal kebaikan. Berbanding terbalik dengan inti merah yang dianalogikan nilai keburukan.

Nah sayangnya, sekarang dalam politik di Indonesia warna biru selalu disamakan pada pihak rezim yang bersalah dan bobrok. Berbeda dengan warna merah yang disamakan dengan keberanian dan demokrasi. Negara kita sudah terbalik dalam dunia astro boy. Inti biru menjadi jahat dan inti merah menjadi baik. Maka jika astro boy menjadi warga negara Indonesia tentunya dia akan memilih untuk menanamkan dalam dirinya inti merah, bukan inti biru seperti difilmnya untuk menyelamatkan kehidupan di bumi.
Sekali lagi, ini hanyalah analogi sempit saya untuk menggambarkan sesuatu hal yang besar dan rumit. Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat untuk para pembacara.

Salam hangat saya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun