Dalam hal wacana pula, terorisme digeneralisir antara apa yang terjadi di amerika latin, jepang, kamboja, myanmar, hingga irlandia utara. Disatu sisi, masyarakat seolah-olah tidak mau menggeneralisir apa yang dilakukan amerika dan barat terhadap hiroshima nagasaki, aghanistan, iraq, dan bosnia. Fenomena ini bagi saya sendiri aneh, bagaimana seseorang mampu menolak isme-isme yang ada, padahal dia sama sekali tidak mengetahui maksud dari isme-isme tersebut. Karena dari sudut pandang pembawanya, isme tersebut berarti perjuangan. Sama halnya dengan wacana kemerdekaan yang dianggap sesat oleh Belanda.
Dalam tataran wacana, maukah anda mempelajari ide-ide Terorisme? mungkin hanya orang bijak yang dapat menjawabnya...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H