Mohon tunggu...
Bahrun Naim
Bahrun Naim Mohon Tunggu... -

Aku adalah rumput yang bergoyang. Bukan goyang dangdut, apalagi goyang poco-poco. Cuman sekedar rumput yang tertiup angin. Bukan angin puting beliung krn kedatangan WNA China, maupun angin sepoi-sepoi isu PKI yg jelas dilarang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Terorisme Dalam Kacamata Teroris, Apa yang Perlu Ditakutkan?

30 Desember 2016   18:51 Diperbarui: 30 Desember 2016   19:25 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dalam hal wacana pula, terorisme digeneralisir antara apa yang terjadi di amerika latin, jepang, kamboja, myanmar, hingga irlandia utara. Disatu sisi, masyarakat seolah-olah tidak mau menggeneralisir apa yang dilakukan amerika dan barat terhadap hiroshima nagasaki, aghanistan, iraq, dan bosnia. Fenomena ini bagi saya sendiri aneh, bagaimana seseorang mampu menolak isme-isme yang ada, padahal dia sama sekali tidak mengetahui maksud dari isme-isme tersebut. Karena dari sudut pandang pembawanya, isme tersebut berarti perjuangan. Sama halnya dengan wacana kemerdekaan yang dianggap sesat oleh Belanda.

Dalam tataran wacana, maukah anda mempelajari ide-ide Terorisme? mungkin hanya orang bijak yang dapat menjawabnya... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun