Mohon tunggu...
Bahrul Ulum alhadad
Bahrul Ulum alhadad Mohon Tunggu... Editor - PMM 41 UMM

PMM UMM Gelombang 14 Kelompok 41 Desa Tegalgondo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKNT 42 Kasreman: Pembuatan Karya Batik Jumputan Bersama Anak-anak Desa Kasreman

17 Februari 2021   22:14 Diperbarui: 17 Februari 2021   22:29 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Proses pembuatan batik jumputan mahasiswa KKNT 42 Kasreman bersama anak-anak) | dokpri

Batik merupakan seni menggambar di atas kain unuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Saat ini batik telah menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Bahkan batik telah ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural) sebagai warisan budaya. 

Indonesia memiliki macam-macam batik yang tersebar di berbagai Negara. Yang mana setiap daerah memiliki motif atau cirri khas serta makna yang berbeda-beda. Selain itu, ada beragam jenis teknik dalam pembuatan batik, seperti teknik canting tulis, teknik printing, teknik colet, dan teknik celup atau jumputan.

Batik jumputan bisa diartikan sebagai salah satu jenis batik yang dibuat dengan cara menghias dengan cara ikat celup. Adapun cara kerja batik jumputan yaitu mengikat kencang beberapa bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian. Membuat batik jumputan cenderung lebih mudah dan praktis jika dibandingkan dengan pembuatan batik tulis maupun batik cap. 

Dalam hal ini, kelompok KKNT 42 dari Universitas PGRI Madiun, yang ditugaskan di desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi turut aktif berpartisipasi dalam membuat produk unggulan yaitu baik jumputan.

(Proses pembuatan batik jumputan mahasiswa KKNT 42 Kasreman bersama anak-anak) | dokpri
(Proses pembuatan batik jumputan mahasiswa KKNT 42 Kasreman bersama anak-anak) | dokpri

Kegiatan pembuatan batik jumputan ini dilaksanakan pada hari jumat, 15 Januari 2021. Pembuatan batik jumputan ini dilakukan oleh perwakilan 5 anak dari setiap dusun dengan bimbingan mahasiswa, serta tetap mematuhi protocol kesehatan. 

"Rasanya senang dan asik." Ujar salah satu anak yang ikut dalam pembuatan batik jumputan saat ditanya mahasiswa KKNT.

Acara ini berjalan dengan kondusif dan mendapatkan respon posistif dari anak-anak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan menambah daya kreatifitas anak dalam membuat kerajinan batik jumputan. Serta dapat mempelajari seni dan budaya indonesia, pembentukan karakter, serta menghargai proses. (Fitri Nur Hayaty, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun