Pandemi Covid-19 benar-benar membuat kehidupan masyarakat berubah drastis mulai dari segi kesehatan, pendidikan, dan juga ekonomi. Segala upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah serta memutus rantai penularan virus yang mulai menyebar dari Wuhan, China pada akhir Desember 2019 lalu. Para petugas kesehatan dikerahkan untuk menangani virus ini. Sekolah-sekolah ditutup dan dilaksanakan secara daring. Pun di bidang perekonomian turut terkena imbasnya, di mana pendapatan para pelaku usaha berkurang drastis selama pandemi.
Setelah berbulan-bulan berperang melawan virus Covid-19 dengan terus berada di dalam rumah, akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan new normal di mana masyarakat boleh beraktifitas seperti biasa dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menghindari kerumunan, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
Dengan kebijakan baru tersebut, banyak orang berlomba-lomba untuk membuat kehidupan mereka normal kembali dari segala bidang, khususnya ekonomi. Dalam hal ini, kelompok KKNT 42 dari Universitas PGRI Madiun, yang ditugaskan di desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi turut aktif berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kasreman.
“Kebanyakan masyarakat sini bekerja sebagai buruh tani.” Ujar Ibu Kepala Dusun Rejosari, Desa Kasreman saat sesi wawancara dengan mahasiswa KKNT pada 29 Desember 2020 lalu.
Mahasiswa KKNT 42 bermaksud untuk membuat inovasi baru dalam rangka pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat di desa Kasreman melalui pembuatan produk sirup rempah. Sirup rempah merupakan salah satu produk unggulan yang dibuat oleh mahasiswa KKNT 42. Alasan kelompok dengan jumlah anggota 19 mahasiswa untuk memilih produk ini karena bahan utamanya adalah rempah-rempah yang mudah ditemui di lingkungan sekitar, khususnya di desa Kasreman itu sendiri. Selain itu, rempah-rempah juga memiliki ragam manfaat yang baik untuk tubuh. Dengan mengkonsumsi sirup rempah, diharapkan dapat mampu meningkatkan imun sehingga tidak mudah terserang virus maupun penyakit.
Kegiatan pembuatan sirup rempah ini dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Januari 2021 dan diikuti oleh ibu-ibu PKK desa Kasreman dengan bimbingan mahasiswa, serta dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, acara dimulai dengan sosialisasi produk, manfaat, serta cara pembuatannya. Setelah itu dilanjutkan dengan praktek membuat sirup rempah.
Acara ini berjalan kondusif dan mendapat respon positif dari masyarakat. Mereka juga berpendapat jika rasa dari sirup rempah ini enak dan menyegarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H