Dalam industri sepakbola modern seperti sekarang ini, di mana tuntunan kemenangan dalam setiap pertandingan begitu tinggi, laga debut selalu jadi momok bagi seorang pelatih kepala. Apalagi, bila sang pelatih kepala baru saja menggantikan posisi pelatih sebelumnya yang didepak dari klub setelah gagal membuat penampilan timnya sesuai harapan pemilik klub. Kondisi ini akan semakin genting ketika debut yang akan dijalani ialah derbi tim se-kota yang sarat tradisi dan gengsi. Adalah seorang Stefano Pioli yang berkesempatan merasakan tekanan besar di pundaknya, setelah menggantikan posisi Frank de Boer sebagai pelatih kepala tim sepakbola Internazionale Milan, yang dipecat awal Nopember lalu.
Stefano Pioli akan menjalani debutnya di pertandingan resmi dalam ujian berat bertajuk derby della madonina melawan rival se-kota AC Milan pada Giornata ke-13 yang akan digelar di Stadion San Siro, pada Minggu (20/11) waktu setempat. Pelatih yang dikontrak 18 bulan itu pertama kali diperkenalkan langsung kepada pers pada Kamis (10/11), dan telah menjalani ‘debut’ laga uji coba melawan klub asal Swiss, Chiaso, di Apiano Gentile – markas latihan Inter – yang berhasil dimenangkan Internazionale dengan skor akhir 3-1.
Pioli sendiri mengakui bahwa dia akan berfokus pada derby mendatang, “Untuk kali ini, kami harus bersiap menghadapi pertandingan satu per satu. Pertandingan kami berikutnya adalah laga itu – derby. Kami ingin sepenuhnya siap menghadapinya.” Ujarnya sesaat setelah konferensi pers pertamanya sebagai pelatih Inter Milan, sebagaimana dilansir Mediaset Premium.
Derby kota Milan kali ini diperkirakan akan tetap menarik fokus perhatian pecinta sepakbola dunia, meski kedua klub kesulitan berjaya baik di Serie A Italia maupun di level Eropa. Sejak awal, rivalitas antara Inter Milan dan AC Milan senantiasa terjaga intensitasnya, dan berpuncak pada laga derbi yang setidaknya digelar dua kali dalam satu musim. Sebagaimana derby klub-klub raksasa Eropa lainnya, derby ini juga dimaknai dengan keunikan dan nilai sejarah yang mampu bertahan bertahun-tahun sepanjang sejarah kedua klub.
Mulai dari dilatarbelakangi perbedaan pandangan politik, agama, nilai aset, pemain bintang, hingga prestasi kedua klub. Dengan kondisi saat ini yang tanpa adanya gesekan politik, pamor pemain bintang, dan persaingan merebut titel juara, atmosfir persaingan antara kedua klub akan tetap terjaga berkat fanatisme dan dukungan para fans mereka.
Posisi nerrazuri,julukan Inter Milan, pada klasemen Serie A hingga pekan ke-12 memang kurang menggembirakan. Inter tertahan di peringkat 9 klasemen sementara dan baru mengoleksi 17 poin, hasil dari lima kemenangan, dua kali seri, dan lima kali kalah. Sementara itu, hasil lima pertandingan terakhir, di mana dua kali partai kandang dan tiga kali tandang, Internazionale hanya mampu meraih kemenangan kala berlaga di partai kandang saja. Tiga partai tandang semuanya menelan kekalahan. Dari data ini, bisa kita simpulkan bahwa penampilan Inter Milan masih sangat labil dan bermasalah dari segi mentalitas.
Hal yang menggembirakan kubu Inter Milan ialah hasil positif dari laga terakhir. Meski saat itu tim masih dipimpin oleh pelatih interim, Stefano Vecchi, Internazionale berhasil meraih poin penuh setelah mengemas kemenangan telak 3 – 0 melawan Crotone di depan publik San Siro. Modal yang cukup berharga bagi sang pelatih baru, Stefano Pioli, sebelum berhadapan dengan AC Milan akhir pekan nanti.
Kini para Internisti, julukan fans Inter Milan, meletakkan harapan mereka pada Stefano Pioli. Selama karir kepelatihannya, Pioli dikenal sebagai pelatih yang mampu mendongkrak daya serang anak asuhnya, sebagaimana terlihat semasa ia memimpin klub Bologna dan Lazio. Misalnya, klub Lazio di musim 2014/2015 mengkoleksi jumlah gol sebanyak 71 gol, sebuah rekor selama satu dasawarsa terakhir. Prestasi itu berdampak positif pada klasemen akhir Serie A di musim itu, dengan menempatkan mereka di posisi tiga. Para pendukung inter tentu berharap agar pengalaman Pioli itu akan segera menampakkan hasil pada laga derby nanti.
Alessio Romagnoli Diragukan Tampil
Peluang agar harapan fans Inter itu terwujud bisa dikatakan cukup besar. AC Milan telah mengumumkan bahwa salah satu palang pintu pertahanan mereka, Alessio Romagnoli, diragukan dapat tampil. “AC Milan mengumumkan bahwa Alessio Romagnoli mengalami cedera pangkal paha saat pertandinan dengan Italia pada Selasa malam. Pemain akan menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.” Sebagaimana dilansir laman resmi acmilan.compada Rabu (16/11). Sebagai penggantinya di lini pertahanan, Milan telah menyiapkan salah satu dari Gustavo Gomez atau Christian Zapata.
Kehilangan Romagnoli tentu menjadi pukulan telak bagi Milan sebelum laga derby melawan Inter. Pasalnya, bek muda Italia itu telah menjadi tumpuan utama di jantung pertahanan Milan. Pada musim ini, Romagnoli telah mencetak 11 kali penampilan di mana dia selalu bermain penuh 90 menit. Berkat penampilan apiknya, rosonerri– julukan Milan – kini berhasil bertahan di posisi 3 klasemen sementara Serie A dengan perolehan poin sebanyak 25. Hanya tertinggal 5 poin di belakang pimpinan tabel klasemen, Juventus.
Salah satu punggawa Milan, Andrea Poli, saat diwawancarai oleh Milan TV menegaskan bahwa timnya akan bekerja keras bagi derby kali ini. “Kami bekerja dengan baik. Pertandingan itu (derby) sangat penting bagi kami dan fans. Bermain dalam pertandingan seperti ini selalu menarik.”
Di pihak lain, skuad besutan Stefano Pioli akan bermain dengan kekuatan penuh. Pioli diperkirakan akan menerapkan formasi 4-2-3-1, dengan Icardi sebagai ujung tombak, dibantu tiga gelandang serang Candreva, Banega, dan Perisic. Sedangkan lini pertahanan akan digalang oleh Ansaldi, Miranda, Murillo, dan Santon, dengan dibantu dua gelandang bertahan Medel dan Joao Mario. Dari barisan staf kepelatihan, skuad Inter juga akan mendapat bantuan dorongan mental yang besar dari kehadiran legenda Inter Milan, Walter Samuel.
Salah satu sosok pemain yang harus diwaspadai oleh AC Milan pada laga derbi nanti yaitu Mauro Icardi. Pemain Argentina kelahiran tahun 1993 ini telah mengoleksi 10 gol dan bermain di setiap pertandingan di Serie A musim ini. Icardi yang juga pemegang ban kapten ini memiliki reputasi cukup bagus bila bermain melawan klub-klub besar Serie A. Sejak bergabung dari Sampdoria pada musim 2013/2014 silam, dia termasuk salah satu pemain kunci yang paling produktif mencetak gol ke gawang lawan. Hal yang disayangkan adalah dia belum pernah sekali pun berhasil menjebol gawang Milan.
Menghadapi potensi ancaman dari kubu Internazionale itu, AC Milan akan kembali mengandalkan magis penjaga gawang 17 tahun mereka, Gianluigi Donnaruma, dan motor di lini tengah, Giacomo Bonaventura. Kegemilangan permainan kedua pemain ini akan sangat membantu jalannya skema permainan yang sudah disiapkan oleh sang juru taktik Milan, Vincenzo Montella. Di lini depan, Bacca yang sedang mengalami penurunan penampilan, kini memiliki pesaing kuat dalam diri Lapadula. Dengan kehadiran Lapadula yang bisa mengancam posisi penyerang utama tim, diharapkan agar ketajaman Bacca akan kembali sebagai respon positif dari iklim persaingan itu.
Pertandingan derby tak pernah mudah untuk diprediksi. Bila melihat tabel klasemen, dalam kondisi kekuatan penuh, pantas bila Rosonerrilebih diunggulkan. Akan tetapi, pada laga hari Minggu nanti, bila Romagnoli benar tak bisa tampil maka situasi akan sedikit berubah. Milan diperkirakan akan kesulitan membaca strategi lawan yang ditukangi oleh pelatih baru, Stefano Pioli. Apabila kubu Milan gagal berfokus dengan permainan sendiri, sekurangnya pertandingan akan berjalan imbang.
Laga derbi kota Milano nanti, selain menjadi tantangan berat bagi Stefano Pioli, akan menjadi ajang pembuktian bagi Pioli dan pasukannya untuk bangkit selepas era pelatih Frank de Boer yang hanya bertahan 85 hari menukangi tim itu. Akankah Pioli berani menerapkan eksperimen baru pada tim besutannya, ataukah ia hanya akan bermain aman pada debutnya di San Siro? Bagaimana pun, para pendukungnya pasti berharap racikan baru kreasi Pioli bisa membawa kemenangan bagi kesebelasan Inter Milan dan mengklaim sebagai klub terkuat di kota mode, Milano.
*) Keterangan Gambar: Stefano Pioli terlihat kesal saat Roma mengalahkan Lazio dengan skor: 4-1 | Vincenzo Pinto/AFP/Getty Images
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H