14:47
Jatim Times
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik telah mengirimkan air bersih ke 30 desa dari total 59 desa yang mengalami kekeringan di 8 kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. BPBD telah mengalokasikan 1.000 tangki air bersih untuk seluruh desa terdampak dan berjanji akan melakukan pengiriman ke semua desa terdampak. Jika 1.000 tangki air masih kurang, BPBD akan menganggarkan lagi melalui P-APBD 2019. Warga terpaksa membeli air bersih dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 40.000 untuk kebutuhan sehari-hari.
Analisis:
Â
Kabupaten Gresik yang terletak di Jawa Timur, Indonesia, menghadapi beberapa masalah hidrologi seperti banjir, erosi, dan kekeringan. Hujan lebat di distrik Balongpanggang dan Benjeng menyebabkan Kali Lamong meluap dan langsung mempengaruhi enam desa dan 11 desa secara tidak langsung, menyebabkan banjir di daerah pemukiman, jalan, dan fasilitas publik. Dalam insiden lain, tiga sungai meluap dan menyebabkan banjir di beberapa desa, termasuk 60 rumah di Tambakberas. Sungai Bengawan Solo juga meluap, mengakibatkan banjir di delapan desa. Kejadian-kejadian ini mengakibatkan kerusakan pada properti dan infrastruktur, dan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pemerintah setempat mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi untuk mencegah banjir di masa depan, seperti meningkatkan koordinasi antara otoritas terkait dan memberikan peringatan tepat waktu kepada penduduk. Selain itu, pemerintah setempat juga mengambil langkah untuk meningkatkan layanan yang diberikan oleh Pandu Area Gresik, yang membantu navigasi kapal di daerah tersebut, dan menghilangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H