Mohon tunggu...
BAHRUL TRISNAWANTO
BAHRUL TRISNAWANTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan LKPD Guna Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMPN 1 Dau

20 Juni 2023   15:02 Diperbarui: 20 Juni 2023   15:05 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

HASIL & PEMBAHASAN

1.Meningkatkan Motivasi belajar Peserta Didik Berdasarkan hasil pengamatan serta wawancara secara langsung dengan beberapa peserta didik dari kelas 8A hingga 8E pada saat pembelajaran mata pelajaran IPS, sebagian besar peserta didik lebih semangat mengerjakan evaluasi pembelajaran menggunakan LKPD dari pada mengerjakan soal di buku ataupun di LKS. Hal tersebut dikarenakan LKPD yang peserta didik kerjakan lebih menarik dari pada mengerjakan soal yang ada di LKS ataupun soal yang ditulis manual di buku. Peserta didik juga mengatakan bahwa LKPD berwarna warni, serta LKPD yang di lengkapi gambar pendukung materi membuat siswa tidak merasa bosan pada saat mengerjakan soal evaluasi. Hal ini sependapat dengan Yuniar et el., (2023) dengan membuat tampilan LKPD yang berwarna-warni akan meningkatkan daya tarik peserta didik untuk mengerjakan, memotivasi peserta didik, dan mengurangi kebosanan peserta didik untuk belajar materi. LKPD juga membuat peserta didik lebih tertarik untuk membaca materi yang disajikan. Hal ini berdasarkan, hasil pengamatan yang dilakukan antara peneliti terhadap peserta didik secara langsung, bahwa kegiatan membaca peserta didik meningkat pada saat mengerjakan evaluasi berbentuk LKPD. Hal tersebut dikarenakan bentuk soal LKPD yang mereka kerjakan berbasis strategi pemahaman bacaan. Stategi tersebut dipakai karena materi IPS yang di sajikan pada saat itu adalah materi sejarah, atau lebih tepatnya bab Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia materi IPS KD 3.4. Selain strategi pemahaman bacaan, soal yang di pakai dalam LKPD sesekali berbasis pemecahan masalah. Strategi keduanya cocok dilakukan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam membaca materi. Dari beberapa strategi tersebut kemudian pendidik di setiap pertemuan bentuk soal dan desain LKPD di buat bervariasi. Hal tesebut di buat agar peserta didik tidak bosan dalam pengerjaan soal evaluasi. Sejalan dengan pendapat Yahya (2014) mengatakan bahwa penggunaan berbagai variasi dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan semangat belajar peserta didik. Selain itu, pendidik mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan diharapkan peserta didik mampu menyerap materi yang di sajikan. Dalam mengerjakan LKPD, peserta didik juga terdorong aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain karena bentuk LKPD yang dikerjakan menarik, beberapa LKPD yang dikerjakan menggunakan model pembelajaran yang interaktif, misalnya pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk memaparkan hasil pekerjaan mereka di depan kelas, lalu rekan kelas yang tidak sedang memaparkan hasil pekerjaan dapat bertanya apa yang di paparkan oleh rekan kelas mereka. Dalam model pembelajaran tersebut maka peserta didik aktif berdiskusi dalam kelompok kecil dan kelompok besar. 

2.Membantu Peserta Didik dalam Memahami Materi 

Memahami materi akan sulit jika pembelajaran kurang menarik bagi peserta didik. Sama seperti pendapat Muhamsis Daud Yahya (2014) materi yang disampaikan dengan cara yang kurang menarik akan berakibat peserta didik sulit mencerna isi materi yang disajikan. Materi IPS adalah pembelajaran terpadu yang meliputi mata pelajaran Ekonomi, Sosiologi, Geografi, serta Sejarah. Semua materi tersebut membutuhkan pemahaman melalui bacaan yang dapat dikatakan banyak, hal tersebut dikarenakan IPS memiliki materi yang kompleks. Hal tersebut menjadikan tantangan bagi pendidik agar peserta didik dapat memahami materi yang kompleks tersebut menjadikan lebih mudah. Pendidik di haruskan menyampaikan materi yang mudah di pahami oleh peserta didik. Dari wawancara secara langsung, beberapa peserta didik tidak suka materi IPS terutama Sejarah. Hal ini dikarenakan menurut peserta didik Sejarah adalah pembelajaran yang membingungkan. Dari situlah peneliti berfikir bagaimana agar peserta didik mudah memahami materi. Dalam penyelesaiannya peneliti memecah dan memilah materi yang penting di sampaikan. Selain itu, peneliti membuat LKPD yang menarik mulai dari gambar, warna, dan bentuk soal serta materi. Hal tersebut agar peserta didik tertarik mengerjakan LKPD serta dapat memahami materi dengan mudah. Menurut Yana and Dewi (2016) bentuk soal yang bervariasi selain membuat peserta didik tidak bosan, penggunaan bentuk soal bervariasi dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dari pada menggunakan soal evaluasi yang monoton. Dalam pembuatan LKPD yang dilakukan pendidik pertama kali pastinya membuat soal evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian pendidik merencanakan bentuk soal yang akan digunakan, namun bentuk soal juga harus disesuaikan dengan model pembelajaran yang di gunakan. Bentuk soal yang peneliti buat misalnya menjodohkan pernyataan dengan gambar, mengidentifikasi dari gambar, cari kata, dan lain sebagainnya. Berdasarkan wawancara yang di dapat peserta didik lebih suka mengerjakan LKPD dari pada hanya menggunakan LKS. Hal tersebut karena menurut mereka LKPD selain karena lebih berwarna, menurut mereka gambar yang ditampilkan di LKPD menjadi lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu mereka merasa bahwa dengan mengerjakan LKPD, peserta didik seperti mereview materi yang sebelumnya di jelaskan oleh pendidik. 

3.Menanamkan Nilai Karakter pada Peserta didik 

Fungsi LKPD selain untuk mengevaluasi, LKPD juga menanamkan nilai karakter pada peserta didik secara tidak langsung. Sependapat dengan Komalasari and Pardjono (2015) LKPD efektif menanamkan nilai karakter yang di rencanakan, misalnya menanamkan nilai karakter kemandirian, gotong royong, tanggung jawab, disiplin, serta prestasi belajar peserta didik. Hasil pengamatan berlangsung nilai karakter yang didapatkan yang pertama yaitu kemandirian. Kemandirian di dapatkan peserta didik ketika proses menyelesaikan LKPD yang bersifat individu, karena di sini peserta didik berusaha memecahkan permasalahan yang terdapat di LKPD. Selain mendapatkan nilai kemandirian peserta didik mendapatkan nilai kejujuran. Nilai kejujuran ini adalah nilai yang paling penting, sikap peserta didik dapat tumbuh ketika menyelesaikan evaluasi individu. Kejujuran ini dapat dilihat peserta didik menyelesaikan evaluasi secara mandiri atau berbuat curang, perbuatan curang ini seperti mencontek atau mengakuai pekerjaan orang lain. Kejujuran sangatlah penting, namun susah untuk di tanamkan sejak dini. Menumbuhkan nilai karakter tidak hanya pada pembelajaran bersifat individu, pembelajaran kelompok juga dapat menumbuhkan nilai karakter gotong royong, percaya diri, serta menghargai pendapat orang lain. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran kelompok peserta didik akan kerjasama dalam memecahkan suatu masalah. Dalam kerjasama pastinya melakukan proses dengan orang-orang yang terkadang memiliki pemikiran berbeda. Dari pembelajaran kelompok ini didalam diri peserta didik akan muncul nilai karakter gotong royong untuk menyelesaikan masalah, lalu menumbuhkan sikap percaya diri didapat dari peserta didik saat mengemukakan pendapat yang dimiliki, kemudian nilai karakter menghargai pendapat orang lain yang mana setiap anggota diskusi pasti mengutarakan pendapat yang berbeda. 

4.Meningkatkan Kreatifitas Peserta Didik Dari pengamatan peneliti LKPD juga dapat meningkatkan kreatifitas pada peserta didik. Kreatifitas yang dimaksud yaitu kreatifitas membuat gagasan serta kreatifitas dalam berkomunikasi, serta bernalar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Herlina (2019) desain LKPD dapat digunakan untuk membangun keterampilan peserta didik, mulai dati keterampilan berkarakter keterampilan berpikir kreatif yang memuat indikator keterampilan berpikir kreatif yang meliputi kreatif dalam mengamati, menyimpulkan, menalar, menanya, dan mengkomunikasikan. Dalam pengamatan peneliti saat peserta didik awal mengerjakan LKPD, terlihat peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan materi yang di bahas. Pada saat itu peserta didik akan mencoba mengenali dan memahami gambar yang tersaji dan berkaitan dengan materi pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan munculnya kreatifitas yang muncul dalam peserta didik dalam membuat gagasan yaitu ketika peserta didik diberikan lkpd bersifat analisis gambar atau menceritakan tentang perang daerah. Pada saat itu, peserta didik pastinya tidak mengambil jawaban hanya bersumber dari LKS, mereka juga mengambil materi dari buku paket yang di sediakan oleh sekolah. Setelah mereka membaca informasi di buku-buku tersebut, kemudian peserta didik mengolah informasi dalam bentuk gagasan sesuai dengan urutan peristiwa yang terjadi. Setelah peserta didik berhasil pada tahap timbul kreatifitas membuat gagasan, peserta didik selanjutnya akan timbul kreatifitas dalam berkomunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun