Mohon tunggu...
Bahren Nurdin
Bahren Nurdin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pemerhati pendidikan dan sosial silakan kunjungi blog saya: www.bahren13.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Designer Peradaban

29 Mei 2016   04:02 Diperbarui: 29 Mei 2016   06:44 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Tebo mohon baca dan pahami ini baik-baik.

Di berbagai kesempatan saya sering mengatakan bahwa saat ini kita tidak hanya cukup mencari pemimpin tetapi lebih dari itu adalah mencari ‘designer peradaban’. Apa yang saya maksud dengan ‘designer peradaban’ adalah orang-orang yang melespakan dirinya dari kepentingan-kepentingan pragmatisme dalam merancang bangun sebuah peradaban melalui pembangunan dan kepemimpinan.

Bedanya sangat jelas, jika yang kita cari adalah pemimpin, ketika selesai masa kepemimpinannya, maka berlalu pulalah namanya. Orientasinya jangka pendek dan cenderung mementingkan diri dan kelompoknya. Tidak jarang Dia bahkan kemudian dilupakan. Tapi jika dia adalah seorang designer peradaban, dia akan selalu dikenang atas apa yang ia perbuat. Kita mengenal nama Soekarno, Hatta, Mohatma Gandi, Nelson Mandela, dan lain-lain. Kepemimpinan mereka sudah berlalu, tapi apa yang mereka torehkan masih hidup sampai saat ini. Tebo sedang mencari designer-designer tersebut.

Itulah yang kita butuhkan hari ini. Maka semua itu harus berangkat dari sebuah design (rancang bangun) yang apik dan terencana (well planned). Saya telah merancang garis-garis besar Grand Design Pembangunan Tebo. Grand Design ini sangat penting karena ia akan dijadikan rujukan tidak hanya bagi pemangku kepentingan pada masa saya, namun bagi pelanjut kepemimpinan sesudah saya. Artinya, siapa pun pemimpinannya, dia punya pijakan pembangunan yang jelas dan terencana. Semoga.

Kapan ini akan terwujud? Selagi Batanghari masih mengalir, harapan itu selalu ada, hehehe...

Saya tau apa yang ada dalam benak anda sekarang. Anda mau katakan "ah paling ngomong doang", ya kan? Ya. Karna anda sudah terlalu sering dibohongi visi misi pemimpin anda selama ini, kan? Hehehe..
Ow..ow...kamu ketahuan.
Mau sampai kapan?
Santai Bro...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun