Saya menyabarkan diri dan duduk di kursi tunggu. Tidak lama kemudian datanglah salah seorang petugas lain dari dalam dan dengan wajah marah pula, sama sekali tidak bersahabat, ternyata membawa dokumen saya. Dengan tanpa rasa bersalah, tanpa minta maaf, berkata "ini dokumen Bapak".
Mengapa layanan publik harus selalu seperti ini? Mengapa harus dengan 'nada keras' dulu baru serius dicarikan.
Kesimpulannya, kan dokumennya sebenarnya ada! Jika saya tidak sedikit 'memaksa', entah sampai kapan dokumen itu sampai ke tangan saya. Nunggu Pak Posnya sehat?, Lah jika tidak sehat gimana?
Mana makna slogan "UNTUK ANDA KAMI ADA"? atau diganti saja slogannya "Untuk Anda KECEWA kami ada"!
Sebagai masyarakat, jika ada manajemen POS INDONESIA membaca tulisan ini, MOHON DIBENAHI. Berikanlah layanan kepada masyarakat dengan HATI dan HATI-HATI. Katanya POS Indonesia mau berubah? Ubahlah layanan kepada masyarakat. Terima kasih.
(Kawan-kawan  masyarakat dunia maya yang punya link atau kenalan manajemen Pos Indonesia di mana pun berada, demi perbaikan, MOHON SAMPAIKAN TULISAN INI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H