Mohon tunggu...
Mikchel Naibaho
Mikchel Naibaho Mohon Tunggu... Novelis - Pembaca. Penjelajah. Penulis

Pegawai Negeri yang Ingin Jadi Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sudahlah, Kembali ke Realita!

21 Mei 2019   18:26 Diperbarui: 21 Mei 2019   18:35 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu telah usai sekitar sebulan yang lalu. Rekapitulasinya telah diumumkan. Pemenang telah ada. Sobat misqueen, setelahnya apa?

Utang di tetangga gak akan lunas begitu saja ketika presiden baru telah dilantik. Anak-anak tak akan menjadi juara kelas, cicilan rumah tetap harus dibayar, dan kita harus kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhan atau menjaga mimpi berkeliling dunia. Intinya, kembalilah bekerja. 

Tapi kan pemilu curang? Okee... Kalaulah pemilu curang, apa harus diulang? Mengulang pemilu bukan perkara mudah. Harus banyak persiapan, dan dalam pelaksanaannya pun menelan banyak biaya. Saya yakin "pemilu ulang" bukanlah solusi terbaik. Lagipula ada jalur untuk melaporkan kecurangan. Bisa diproses. 

Memproses kecurangan pun bukan perkara mudah. Berkali-kali telah kita baca bahwa buktinya harus kuat. Tak bisa hanya link berita online. Bahkan bila diproses pun, bila kecurangan tak berpengaruh signifikan itu tak ada artinya. Dengan kata lain, bila terbukti curang tapi hanya merugikan salah satu calon sebanyak 2 juta suara, sementara selisih suara belasan juta, itu tak berarti.

Zaman sekarang kita harus berhati-hati. Jangan karena kebencian yang berhasil dieksploitasi oleh beberapa politisi, kita gelap mata, dan berakhir di penjara. 

Kembalilah ke realita!

Tempat kita bukan di panggung politik. People power atau apapun namanya tak berpengaruh banyak dalam hidup kita. Jika berhasil pun, kita harus mulai dari awal. Sementara kita tahu, hampir separuh dari jumlah pemilih tetap mendukung salah satu calon. Dengan kata lain, aksi itu akan dibalas aksi lain. 

Maka ada baiknya, bagi kita yang bukan siapa-siapa ini, lebih baik bekerja rajin, dan menggali lagi potensi diri masing-masing. Urusan pemilu sudah ada yang mengurus. Kita sama-sama tahu bahwa demokrasi kita berjalan dengan baik. Memang banyak masalah dan kekurangan, tetapi kita berjalan di rel yang baik, yang menuju ke kehidupan yang lebih baik. 

Bekerjalah! Pemerintah kita pun sedang bekerja. Seluruh dunia sekarang sedang berlomba-lomba mengikuti teknologi yang berkembang pesat. Jika tak bersiap, maka kita disikat. Kita akan digilas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun