Mohon tunggu...
Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia Mohon Tunggu... -

Calon Ketua Umum HIPMI 2014-2017

Selanjutnya

Tutup

Money

Ini Makna Kemerdekaan Bagi Calon Bos HIPMI, Bahlil Lahadalia!

17 Agustus 2014   22:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:18 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari kemerdekaan Indonesia memiliki arti tersendiri di kalangan para pengusaha muda Jika para pahlawan masa lampau saling berperang mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan. Berbeda dengan Bahlil Lahadalia, Calon Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) terus berperang untuk menciptakan kader entrepreneur muda yang senantiasa mendongkrak ekonomi Indonesia.

"Perayaan kemerdekaan ini mengingatkan kami akan jasa-jasa para pejuang dan kami harus memberikan apresiasi. Sebagai pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI sudah menjadi kewajiban kami untuk turut berjuang dengan pengusaha baru dalam mengembangkan ekonomi Indonesia. Dengan mencetak pengusaha-pengusaha baru negara kita akan lebih berdaulat, dan juga bisa dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia," tegas Bahlil saat ditemui di Posko Pemenangannya di Jakarta Selatan (17/8).

Bahlil yang kini menjabat sebagai Ketua BPP HIPMI Bidang Infrastruktur dan Properti itu mengatakan bahwa dia dan teman-temannya akan komitmen memperjuangkan motto dari HIPMI itu sendiri.

"HIPMI memiliki motto Pengusaha Pejuang-Pejuang Pengusaha, itu berarti semua yang menjadi bagian dari organisasi ini harus turut komit akan motto HIPMI dan terus memperjuangkan pengusaha muda di Indonesia," katanya.

Presiden Direktur Rifa Capital itu  mengungkapkan, makna kemerdekaan juga salah satunya adalah bisa menentukan nasib sendiri. "Kita tidak bisa bayangkan kalau kita masih dijajah. Bangsa ini menjadi bangsa yang miskin, bangsa yang ditekan oleh penjajah, dan semua sumber daya alam dan sumber daya yang kita miliki akan dikuasai oleh penjajah, tapi kini kita harus turut menjaga dan berkontribusi untuk mengembangkannya demi Indonesia," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun