Riset rating menerapkan sampel atas tiga aspek penelitian yang meliputi :
- Sampel Perilaku
- Sampel Waktu
- Sampel OrangÂ
Kelemahan Riset Rating
- Menurut Head Sterling:
Tujuan riset hanya untuk meneliti dan mengukur seluruh audien siaran kerap tidak berhasil karena audien yang diteliti hanya terpusat di level masyarakat kelas menengah. Setelah itu jumlah sampel yang sangat kecil juga menjadi kelemahan riset rating, kesalahan memilih responden walaupun hanya beberapa orang untuk menjadi sempel akan menimbulkan efek yang besar.
Riset Non-RatingÂ
Riset non-rating memberikan informasi tentang apa yang disukai dan tidak disukai oleh audien, menganalisis berbagai jenis pemprogra, serta info demografi dan gaya hidup audience, dan lainnya.
Semua informasi ini dimaksudkan untuk membekali para pengambil keputusan di industri media dengan informasi yang dapat menghapus pendekatan kira-kira. Riset non-rating memang tidak bisa memecahkan semua persoalan yang dihadapi pihak penyiaran, namun bisa digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan.
Pengelola media penyiaran selalu ingin tahu apakah program siaran yang diproduksi akan berhasil jika ditayangkan, apakah audien akan menyukai program tersebut.
Rencana program perlu diuji terlebih dahulu  sebelum diproduks  sebelum diproduksi. Kegiatan pengujian program ini dinamakan dengan riset non rating atau uji coba program.
Menurut Edwen T Vane dan Lynne S Gross terdapat empat metode penelitian program televise yaitu:
Focus group
Dengan mengunakan metode search seperti focus group untuk mengetest programstasiu televise, termasuk stasiun televise mereka dan pemasaran stasiun televise tersebut. Focus group biasanya digunakan untuk evaluasi.