Mohon tunggu...
Bahij Asyraf
Bahij Asyraf Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Apapun yang terjadi Jagan lupa bernafas

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bersedekah tidak harus menggunakan harta

8 Januari 2025   10:15 Diperbarui: 8 Januari 2025   09:34 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

عن أبي ذر رضي الله عنه أن أناساً من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قالوا للنبي صلى الله عليه وسلم : يا رسول الله ذهب أهل الدثور بالأجور يُصلون كما نصلي ويصومون كما نصوم ويتصدقون بفضول أموالهم قال – أوليس الله جعل لكم ما تصدقون به إن لكم بكل تسبيحة صدقة , وكل تكبيرة صدقة , وكل تحميدة صدقة وكل تهليله صدقة , وأمر بالمعروف صدقة ونهي عن منكر صدقة ,وفي بُضع أحدكم صدقة – قالوا يا رسول الله أيأتي أحدنا شهوته ويكون له فيها أجر ؟ قال – أرأيتم لو وضعها في حرام أكان عليه وزر فكذلك إذا وضعها في الحلال كان له أجر

Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, ia berkata: Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershadaqah dengan kelebihan harta mereka”. Nabi bersabda : “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershadaqah ? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shadaqah, tiap-tiap tahmid adalah shadaqah, tiap-tiap tahlil adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan adalah shadaqah, mencegah kemungkaran adalah shadaqah dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shadaqah “. Mereka bertanya : “ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab : “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa, demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, 

ia mendapat pahala”. [Muslim no. 1006]

Pelajaran dari Hadis Rasulullah

Sedekah adalah salah satu amal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, banyak orang mengira bahwa sedekah hanya dapat dilakukan dengan memberikan harta benda. Padahal, Rasulullah ﷺ melalui berbagai hadisnya menjelaskan bahwa sedekah memiliki makna yang sangat luas dan tidak terbatas pada materi. Salah satu hadis yang memberikan pemahaman ini adalah riwayat Abu Dzar radhiallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Dalam hadis tersebut, para sahabat mengeluhkan kepada Rasulullah ﷺ bahwa orang-orang kaya mendapatkan lebih banyak pahala karena mereka dapat bersedekah dengan harta. Para sahabat merasa bahwa mereka tidak bisa menyaingi keutamaan itu karena keterbatasan materi.

Namun, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa sedekah tidak hanya berupa harta, tetapi juga bisa dilakukan melalui amalan-amalan sederhana seperti:

1. Tasbih (mengucapkan Subhanallah) adalah sedekah.

2. Tahmid (mengucapkan Alhamdulillah) adalah sedekah.

3. Tahlil (mengucapkan La ilaha illallah) adalah sedekah.

4. Takbir (mengucapkan Allahu Akbar) adalah sedekah.

5. Menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah.

6. Mencegah kemungkaran adalah sedekah.

7. Memenuhi kebutuhan biologis dengan pasangan yang halal juga dinilai sebagai sedekah.

Ketika para sahabat bertanya bagaimana mungkin hubungan suami istri dihitung sebagai sedekah, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa jika seseorang menyalurkan syahwatnya pada hal yang haram, ia akan berdosa. Sebaliknya, jika ia melakukannya pada hal yang halal, maka ia akan mendapatkan pahala.

Makna Sedekah yang Luas

Hadis ini menunjukkan bahwa sedekah tidak melulu soal harta, tetapi juga mencakup seluruh perbuatan baik yang dilakukan dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Berikut beberapa pelajaran yang dapat diambil dari hadis tersebut:

1. Zikir sebagai Sedekah

Setiap kalimat zikir, seperti Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, dan Allahu Akbar, adalah bentuk sedekah. Dengan berdzikir, seorang Muslim membersihkan hatinya dan mendekatkan diri kepada Allah.

2. Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar

Mengajak orang lain kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah bentuk sedekah yang tidak memerlukan harta, tetapi membutuhkan keberanian dan niat yang tulus.

3. Kebaikan dalam Hal-Hal Kecil

Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa hal-hal sederhana seperti senyum, membantu orang lain, atau menjaga kebersihan lingkungan juga merupakan bentuk sedekah.

4. Memenuhi Hak Pasangan

Bahkan hubungan suami istri dalam kerangka yang halal dihitung sebagai sedekah. Ini menunjukkan bahwa Islam menghargai segala aspek kehidupan manusia, asalkan dilakukan sesuai dengan syariat.

Aplikasi Sedekah Non-Materi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Hadis ini memberikan inspirasi bagi kita untuk bersedekah kapan saja dan di mana saja, meskipun tanpa harta. Beberapa contoh sedekah non-materi yang bisa kita praktikkan adalah:

Mengucapkan zikir di waktu senggang.

Memberikan senyuman kepada orang lain.

Membantu orang tua atau tetangga dengan tenaga.

Mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain.

Menyapa dengan salam dan mendoakan kebaikan untuk orang lain.

Kesimpulan

Hadis ini mengajarkan bahwa sedekah tidak hanya terbatas pada harta benda, tetapi mencakup setiap perbuatan baik yang dilakukan dengan niat ikhlas. Islam mempermudah umatnya untuk mendapatkan pahala sedekah, bahkan melalui hal-hal yang sederhana seperti zikir, senyum, atau menyebarkan kebaikan.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang senantiasa bersedekah, baik dengan harta, tenag

a, maupun perbuatan baik, sehingga mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun