Mohon tunggu...
Bahesti Zahra
Bahesti Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI

Mengajar, Travelling, Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Umroh Backpacker: Ibadah Mandiri dan Hemat, Benarkah Aman?

17 Maret 2024   22:38 Diperbarui: 17 Maret 2024   23:38 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Umroh Backpacker: Ibadah Mandiri dan Hemat, Benarkah Aman?

Fenomena umroh backpacker sempat menjadi buah bibir dan menarik perhatian banyak orang. Berbeda dengan umroh biasa yang didampingi agen perjalanan, umroh backpacker dilakukan mandiri dengan biaya lebih hemat. Sebenarnya apa sih maksud dari fenomena umroh backpacker?

Jika dilihat dari definisinya, umroh backpacker menggabungkan dua konsep yakni ibadah umroh dan perjalanan backpacker. Kata umroh sendiri merupakan ibadah yang dilaksanakan oleh seluruh umat muslim dunia melalui perjalanan ke Tanah suci Mekkah dengan melakukan beberapa aktivitas tertentu dalam waktu tertentu, sedangkan makna backpacker bisa diartikan suatu perjalanan yang dilakukan secara independen atau mandiri. Nah, bisa dikatakan umroh ini dilakukan mulai dari jemaah yang merencanakan sendiri perjalanannya, pembelian tiket pesawat, akomodasi hingga transportasi di Arab Saudi.

Umroh backpacker memang memiliki banyak kelebihan, di antaranya:

  • Menghemat biaya, hal ini bisa dikatakan karena jemaah bisa lebih bebas untuk mempersiapkan segala kebutuhan umroh secara individu, mulai dari memilih penerbangan yang murah, atau penginapan dan transportasi publik yang lebih ramah di kantong. Hal ini jelas lebih menghemat biaya dibanding harus menggunakan jasa travel umroh dan haji.
  • Fleksibel, tak hanya hemat biaya, umroh backpacker juga lebih fleksibel karena jemaah bisa mengatur waktu sendiri dan melakukan kegiatan apa pun secara bebas di Tanah suci. Lain halnya dengan jasa travel umroh yang mewajibkan jemaah untuk mengikuti serangkaian aktivitas sesuai yang telah direncanakan.
  • Dapat memilih penginapan secara bebas, keuntungan selanjutnya yakni jemaah bisa secara bebas memilih penginapan atau hotel sesuai keinginan mereka. Selain itu, penginapan pun juga bisa dipilih melihat budget yang jemaah miliki.
  • Jadwal penerbangan bisa ditentukan sendiri, bukan hanya penginapan saja, jemaah juga bisa mengatur sendiri terkait jadwal penerbangannya sendiri, hal ini bisa juga disesuaikan dengan budget yang dimiliki, jadi jemaah tidak akan takut harga pesawat yang mahal.
  • Pengalaman personal, umroh backpacker sendiri juga memiliki keuntungan dengan memberikan pengalaman jemaah secara personal. Hal ini karena, selesai melaksanakan ibadah umroh, jemaah bisa berwisata sesuai keinginannya, lain halnya dengan jemaah yang menggunakan jasa travel sehingga tergantung pada agenda yang sudah ditetapkan.

Dengan banyaknya penawaran keuntungan yang lebih banyak, bisa menarik beberapa keinginan masyarakat untuk melaksanakan ibadah umroh dengan sistem backpacker. Tapi dengan banyaknya kelebihan yang dimiliki, kita pun sebagai calon jemaah harus mengetahui juga terkait kekurangan dari umroh backpacker, berikut kelemahan jika jemaah melaksanakan umroh backpacker:

  • Memakan waktu yang lama, jika jemaah memilih tiket pesawat dengan harga murah, biasanya memerlukan pesawat yang harus 2-4 kali transit, hal inilah yang bisa memakan waktu lebih lama. Karena biasanya jemaah harus menunggu pesawat yang transit di beberapa negara yakni Malaysia, India, Yaman, Abu Dhabi, Dubai dan lainnya.
  • Mengurus perlengkapan sendiri, bagi jemaah yang tidak suka hal ribet, umroh backpacker ini sangat tidak disarakan karena terhitung lebih ribet. Hal ini karena jemaah harus menyiapkan sendiri segala urusan dan syarat-syarat menunaikan ibadah umroh, mulai dari soal visa, konsumsi, penginapan dan kendaraan saat di Tanah suci.
  • Tidak ada pemandu, kekurangan lainnya dari umroh backpacker adalah tidak adanya pemandu saat berada di Tanah suci, lain halnya dengan umroh yang menggunakan jasa travel. Hal ini sangat tidak disarankan bagi jemaah yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Tanah suci, meskipun begitu bagi jemaah yang tetap ingin melaksanakan umroh backpacker disarankan untuk menyewa pemandu saat berada di sana.
  • Fisik harus kuat, kegiatan umroh backpacker sangat menguras tenaga pastinya karena jemaah perlu menyiapkan segala keperluan umrohnya sendiri, maka dari itu sangat disarankan untuk memiliki fisik yang kuat. Jemaah harus memiliki kesehatan yang dijaga sangat baik, karena segala urusan umroh saat berada di Tanah suci ditanggung sendiri.
  • Kesulitan berbahasa, tidak adanya pemandu menjadi suatu keharusan bagi jemaah umroh backpacker untuk memahami bahasa komunikasi penduduk lokal saat berada di Tanah suci. Bagi jemaah yang belum memahami bahasa penduduk sana, akan merasa kesulitan untuk berinteraksi, jadi disarankan untuk lebih mempelajari bahasa setempat sebelum menunaikan ibadah umroh dengan backpacker.

Dari segi kelebihan dan kekurangannya ternyata memang umroh backpacker sangat menggiurkan sekali dari segi biayanya. Namun, jemaah juga perlu mempertimbangkan segala risiko kekurangannya. Tapi, dengan biaya yang lebih hemat, sebenarnya apakah pemerintah Indonesia mengizinkan adanya umroh backpacker?

Dilansir dari laman berita Detik.com, hal ini sudah pernah dijelaskan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan bahwa sebenarnya pemerintah tidak melarang adanya umroh secara mandiri atau umroh backpacker. Namun ia lebih lanjut mengatakan bahwa sebaiknya jemaah perlu menggunakan lembaga haji dan umroh yang terdaftar untuk mengarahkan proses ibadah sampai rute perjalanan di sana.

"Jemaah Indonesia kan belum semua memahami proses ibadah umroh, bukan hanya proses saja tapi juga tentang bagaimana fasilitas di sana dan akomodasinya, itu hal yang menyulitkan," ujarnya.

Maka dari itu, ia menegaskan kembali bahwa warga Indonesia yang ingin menunaikan ibadah umroh agar menggunakan lembaga yang lebih berpengalaman dan sudah terdaftar dalam Pendirian Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU). Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan jemaah haji atau umroh Indonesia dalam beribadah.

Nah, dari pertimbangan kelebihan dan kekurangannya serta perizinan dari pemerintah dengan beberapa catatan, menurut kalian umroh backpacker cocok tidak ya untuk warga Indonesia khususnya kita sebagai kaum muda?

Kata kunci : Umroh, Backpacker, Jemaah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun