Mohon tunggu...
CERITA BAHARUDDIN NEWS
CERITA BAHARUDDIN NEWS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mencari berita seoptimal mungkin

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pembuatan Waduk dan Uji Coba Matahari Buatan di Cina Picu Krisis Pangan Global, Pesantren Taruna Al-Qolam Siap Menghadapi Tantangan

17 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   20:09 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hujan yang terus menerus mengguyur berbagai wilayah dunia diduga disebabkan oleh proyek besar-besaran yang dilakukan oleh Cina, yakni pembangunan waduk yang terlalu besar dan lebar, yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Ditambah lagi, uji coba matahari buatan yang sedang dilakukan oleh negara tersebut semakin memperburuk kondisi atmosfer. Proyek-proyek ini telah menuai protes dari berbagai negara karena dampaknya yang mulai terasa secara global.

Menurut para ahli, jika cuaca ekstrem ini berlangsung selama tiga bulan ke depan, dapat memicu krisis pangan yang sangat serius di seluruh dunia, terutama di kawasan Asia. Banyak daerah yang sudah mengalami gagal panen, yang mengancam ketahanan pangan di masa depan.

Menanggapi situasi ini, Green House Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur'an Taruna Al-Qolam mengambil langkah tegas untuk mencegah krisis pangan di lingkungan mereka. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern, pesantren ini berupaya meningkatkan produksi pangan secara efisien dan berkelanjutan, meskipun kondisi cuaca yang tidak menentu. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang, tidak hanya bagi pesantren, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas dalam menghadapi tantangan pangan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun