Mohon tunggu...
Baharudin Pitajaly
Baharudin Pitajaly Mohon Tunggu... -

penikmat Kopi, peminat ikan Kakap

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Politik dan Dinamika Pilkada DKI Jakarta

21 September 2016   10:26 Diperbarui: 21 September 2016   10:32 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber photo : Republik.co.id

Sebagai Partai perai kursi terbanyak di DKI Jakarta PDI-P sudah tentu menjdi maknit dalam mengusung calon kepala daerah, namun politik tentu memiliki dinamika sendiri yang kadang memunculkan multitafsir dan argumentasi yang beragam.  kini Hiruk pikuk Politik di Ibu kota negara meningkat eksekalasinya, setelah Ahok di pastikan akan di dukung oleh PDI-P dalam kontestasinya merebut.

Sinyal elemen dalam mengusung Petahana Ahok-Jarod semakin menguat, tinggal mencari titik komprominya antara PDI-P dengan Ahok. Sebab politik tidak semata-mata hanya mengusung Ahok sebagai calon Kepala Daerah namun harus ada kalkulasi sendiri, bisa semcam kontrak politik yang harus di sanggupi Ahok atas permintaan yang nanti di sodorkan oleh PDI-P sendiri.

Karena Ahok bukan kader partai ini menjadi keharusan mengikuti apa yang menjadi permintaan PDI-P, Dukungan PDI-P atas Ahok terlihat sangat penting dan tentu menguntungkan Ahok sebagai calon Kepala Daerah. Sebab Ahok dalam survey yang sering di sebutkan para pengamat trendnya justru tidak lagi naik. Itu artinya membutuhkan daya dukung partai yang secara politis perai kursi terbanyak di DPRD DKI Jakrta (PDI-P). 

 Kenapa penting Merebut Jakarta?

Dalam kalkulasi Politik merebut Jakarta dalam konteks Pilkada menjadi keharusan. sebagai Ibu Kota Negara, DKI Jakarta adalah miniatur Indonesia itu sebabnya penting di rebut. Selain itu kemenangan dalam pertarungan DKI Jakarta 1, akan di lihat sebagai faktor yang menguntungkan dalam PEMILU 2019.

Pada hal kalua di bandingkan dari sisi jumlah pemilih Jakarta, tidak sebanyak Jabar, Jateng, atau Jatim. Namun ada pertimbangan politis lainnya Jakarta khirnya di lihat sebagai prioritas. Sebut saja Jokowi mantan Gubernur DKI Jakarta yang kemudian terpilih menjadi Presiden RI ke-7, walau pun hal ini tidak bisa di jeneralisir demikian. Namun akan menjadi indikator penting kedepan.

Karena di hitung penting Jakarta kemudian menjadi rebutan semua Partai Politik dalam kontestasi Pilkada. Hingga itu memunculkan dinamika yang atif dan menarik di lihat, spekulasi atas hal tersebut pun terbilang sangat beragam setiap analisis dan kalkulasi politik yang di munculkan. Ada juga guyonan politik yang sering kita dengan menjadi Gubernur jakarta itu sama halnya dengan Indonesia III.   

Publik sejauh ini mengikuti dengan baik semua dinamiak yang terjadi, dan pada akhirnya publik tinggal menungu drama politik Pilkada Jakarta  tersebut dengan akhirnya seperti apa, namun dukungan PDI-P atas Ahok dapat di pastikan akan menjadi pemenang dalam kontestasi merebut DKI Jakarta 1.         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun