Mohon tunggu...
Baharudin Pitajaly
Baharudin Pitajaly Mohon Tunggu... -

penikmat Kopi, peminat ikan Kakap

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Putin, Siloviki (Eks-KGB) dan Kebangkitan Rusia

11 Juni 2016   06:37 Diperbarui: 11 Juni 2016   10:01 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kini Rusia terus membenahi kekurangannya di segala bidang tidaknya soal tata kelola ekonomi dalam konteks energy dan SDA yang di miliki namun sejauh ini dalam konteks pertahanan Rusia mengenjot kekuranganya. Kini Rusia lagi focus dalam pengembangan teknologi dan sistem tempurnya menghadapi ekskalasi dan provokasi NATO dalam perang posisi di Ukraina yang sebenarnya negara bekas Uni sovet dulu. Dalam beberapa peristiwa penting dunia Rusia akhirnya berani tampil terbuka terakhir mengarahkan armada tempurnya pada saat menghadapi ISIS di Timur Tengah, akhirnya menimbulkan spkulasi dan analisis yang beragam.

Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) adalah produk AS yang sengaja di mainkan dan untuk mengunci timur tengah yang di pusatkan di Bakdad Irak. Sebagai mainan baru ISIS tentu di buat lebih menarik perhatian Dunia, pasca Isu Sunni dan Siyah tidak bisa lagi gerakkan sebagai cara memecah negara Islam khususnya di timur Tengah untuk merebut kekayan minyak AS dan sekutu memodifikasi isu yang cukup mengemparkan dunia yaitu “Terorisme”   

Kini Rusia kan menjadi pesaing potensial AS dalam rebut pengaruh, pembenahan Armada tempur Rusia akhirnya membuat AS dan NATO mulai memikirkan cara lain menghadapi. kini Washinton pun di buat terkejut dan cemas oleh Rusia dalam sebuah informasi yang di muat JEJAKTAPAK.COM (30/12/2015) ‘Unjuk kekuatan Rusia dalam misi tempur di Suriah membuahkan hasil. Setidaknya hal itu telah memaksa Washington untuk memberikan perhatian khusus terhadap kemampuan Moskow, terutama dalam hal kekuatan laut.

Sebuah laporan Pentagon mengungkapkan tentang kekhawatiran Washington atas manuver-manuver mematikan armada militer Kremlin dalam memerangi ISIS di Suriah. Padahal, AS sempat meremehkan kemampun militer Rusia sejak akhir Perang Dingin. Laporan itu disusun George Fedoroff, pejabat ahli intelijen Angkatan Laut AS pemantau militer Rusia dengan judul; “The Russian Navy: A Historic Transition”. AS merasa “baru terbangun” melihat kekuatan Angkatan Laut Rusia terkini saat unjuk kekuatan di Suriah.

Pada bulan Oktober lalu misalnya, militer Rusia meluncurkan rudal-rudal jelajah Kalibr-M dari kapal perang yang ditempatkan di Laut Kaspia. Rudal yang melesat lebih dari 1.500 mil dan melewati langit Irak dan Iran sebelum akhirnya menggempur basis terordi Suriah telah dipantau AS. Para pejabat AS saat itu sempat menuduh, beberapa rudal jelajah Rusia itu menyasar ke Iran. Namun tuduhan itu disangkal baik oleh Moskow maupun Teheran.

Pengembangan sistem tempur Rusia lima tahun belakangan ini tentu sanggat mencemaskan Washinton baik darat maupun laut. Mengutip RBTH-INDONESIA (3 Oktober 2013) dikeluarkannya Keputusan dari Menteri Pertahanan Sergey Shoygu memperluas penggunaan hewan dalam misi tempur. Di Nikolo-Uryupino, tidak jauh dari jalan lingkar Moskow, terdapat pusat pelatihan rahasia lintas-spesies yang khusus melatih anjing, maupun hewan lainnya untuk pendeteksi ranjau.dalam pengembangan tempur hingga prajurit ada sosok yang sangat berpengaruh di Rusia, dialah Vladimir Durov yang sudah menjadi legenda di kalangan militer. Dia yang mengembangkan praktik menggunakan hewan untuk tujuan militer. Durov pula yang pertama kali melakukan percobaan dalam pelatihan anjing untuk melaksanakan misi militer pada 1882.    

Kekuatan baru Ekonomi Global

Kebangkitan Rusia hari ini sebagai kekutan baru ekonomi Global yang di topang dengan teknologi dan armada tempur luarbiasa menyaingi AS menjadi penting di perhatikan karena bersamaan terjadi pergeseran system dunia bisa di lihat dalam kacamata geopolitik. dunia hari ini tidak lagi kutub tunggal tetapi multikutub yang di tunjukan oleh kebangkitan kekuatan baru Rusia dalam konteks Global, atas kekuatan dominan dan sangat hegemonik sebelumnya seperti AS yang selalu mengangap dirinya sebagai neraga adidaya dan Super powar, namun sebaliknya kebangkitan Rusia menjadi pengimbang atas kekuatan dominan tersebut.

Selain Rusia dan AS sebagai kekuatan ekonomi Global, di kawasan Asia Negeri tirai bambu menjelma menjadi kekuatan baru dan ikut meramaikan percaturan politik Global dan perang Asimetris yang hari ini terlihat, memahami peta percaturan Internasional dalam konteks geopoltik startegi menjadi keharusan Khusnya Indonesia dalam interaksi global dan bisa memaikan peranan besar di panggung internasional, geopolitik Indonesia yang di untungkan secara geografis letak dan posisi Indonesia tentu menjadai incaran banyak pihak dan menarik perhatian para petarung dan kekuatan Global lain baik AS, Rusia dan RRC.

Negeri Tirai bambu kini tidak tanggung-tangung menggelontorkan uang sangat banyak dalam melengkapi armada tempurnya di lansir dalam laporan__Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), dalam laporan terbarunya yang terbit pada Selasa, mengatakan, anggaran militer China meroket hingga 132 persen selama periode 10 tahun, 2006-2015. Mengutip situs Channelnewsasia, (Selasa 5 April 2016), kenaikan signifikan ini disebabkan karena konflik yang sedang dihadapi negeri Tirai Bambu itu.

 Seperti diketahui, China tengah dihadapi masalah sengketa dua wilayah, yakni Laut China Selatan (konflik dengan Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam) serta Laut China Timur (konflik dengan Jepang). Selain itu, niatan Taiwan untuk merdeka, menambah andil atas kenaikan anggaran militer China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun