Inflasi dalam perekonomian dunia berdampak negatif terhadap daya beli dan tingkat kesejahteraan sosial secara umum. Memang, inflasi dapat menyebabkan rendahnya efisiensi dan produktivitas ekonomi, investasi, peningkatan biaya modal, dan stabilitas ekonomi yang tidak pasti.
Pada masa Kekaisaran Bizantium, mereka berusaha mengumpulkan emas dengan mengekspor sebanyak mungkin barang mereka ke negara lain dan memblokir impor untuk mendapatkan emas sebanyak mungkin. Kemudian yang terjadi adalah kenaikan tingkat harga komoditi tersebut. Pola bullish ini pertama kali muncul di Italia dan Jerman sekitar tahun 1470 M, kemudian inflasi melanda negara-negara Eropa lainnya secara bertahap. Pada tahun 1870 Perancis juga mengalami inflasi, diduga ada hubungan yang besar antara peningkatan laju inflasi dengan peningkatan produksi emas.
Untuk beberapa dampak positif inflasi, terutama pada debitur, kondisi inflasi dianggap menguntungkan karena bunga yang mereka bayarkan akan menurun, dan bagi pengusaha pola inflasi dianggap menguntungkan, karena pendapatan akan meningkat lebih dari inflasi. meningkatkan biaya produksi. Walaupun inflasi memiliki banyak dampak positif, tentu saja tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negatifnya berbeda-beda: Pertama, jika inflasi tidak terkendali, perekonomian akan sulit tumbuh. Kedua, orang akan memiliki lebih sedikit insentif untuk menabung dan menginvestasikan pendapatan mereka karena nilai uang terus menurun. Ketiga, bagi sebagian kelompok masyarakat dengan pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan karena pendapatan mereka tidak naik dan harga barang dan jasa terus naik. Keempat, kondisi inflasi dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi yang pada akhirnya meningkatkan harga kebutuhan pokok. Kelima, inflasi dapat merugikan kreditur karena nilai uang untuk membayar utang mengalami penurunan. Keenam, inflasi dapat menghambat rencana pembangunan pemerintah dan anggaran negara.
Menurut Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi mengklasifikasikan inflasi menjadi dua kelompok, yaitu: Yang pertama adalah Natural Inflation, inflasi jenis ini disebabkan oleh sebab-sebab alamiah yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Ibnu al-Maqrizi menganggap inflasi ini sebagai inflasi yang disebabkan oleh penurunan penawaran agregat (AS) atau peningkatan permintaan agregat (AD). Kedua, Human Eror Inflation adalah inflasi kesalahan manusia yang mendistorsi atau melanggar aturan dan prinsip syariah. Seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang artinya : “Telah Nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya allah merasakan kepada mereka Sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka Kembali (kejalan yang benar)” (QS. Ar-Rum:41).
Menurut saya jika inflasi tingkatnya sudah tinggi maka akan sangat berdampak buruk dalam perekonomian karena dari dampak nya bisa menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat, makin buruknya distribusi pendapatan, dan terganggunya stabilitas ekonomi. Maka dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Inflasi dalam perekonomian dunia berdampak negatif terhadap daya beli dan tingkat kesejahteraan sosial secara umum, Dampak negatif yang disebakan oleh inflasi ialah jika inflasi tidak terkendali, perekonomian akan sulit tumbuh. Menurut Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi mengklasifikasikan inflasi menjadi dua kelompok, yaitu Natural Inflation dan Human Eror Inflation
