Mohon tunggu...
Bahan Baterial Bangunan Rumah
Bahan Baterial Bangunan Rumah Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bahan Bangunan, Bangunan Rumah, Material Bangunan, Bahan Bangun Rumah, Bahan Bangunan Rumah, Material Bahan Bangunan, Material Bahan Konstruksi, Material Bahan Teknik, Material Bangunan Rumah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Bahan Material Bangunan Rumah] Cara Memilih Perekat Bahan Bangunan yang Baik

13 Februari 2014   16:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SemenTigaRoda.Com - Bagi Anda yang berkecimpung di dunia konstruksi, cara memilih semen sebagai perekat bahan bangunan yang baik bukanlah perkara sulit. Lain halnya dengan orang awam yang tidak selalu berkaitan dengan semen, bahan bangunan, atau alat konstruksi lainnya. Jika anda ingin menggunakan semen, bagaimana anda mengetahui bahwa semen tersebut adalah semen yang baik? Berikut tips memilih perekat bahan bangunan semen yang baik :

1. Tidak menggumpal

Pekerat bahan bangunan semen yang baik secara fisik/kasat mata, tidak menggumpal. Semen yang telah lama disimpan bisa membentuk gumpalan yang akan hancur jika diremas dan lama-kelamaan mengeras (grit). Jika Anda melihat fisik semen seperti ini, ayak lah semen agar terpisah dengan bagian yang menggumpal, bagian yang tidak menggumpal dapat digunakan dalam campuran, sedangkan yang menggumpal jangan dipakai karena sudah bereaksi dengan uap air/kelembaban dan hanya akan menjadi bagian yang lemah pada plesteran/beton/acian.

2. Waktu mengeras

Terdapat dua waktu yang diukur dalam campuran semen, yaitu waktu ikat awal (setting time) dan waktu ikat akhir (final setting). Waktu ikat awal adalah waktu yang dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis menjadi tidak plastis, dimana waktu yang dibutuhkan selama proses ini ± 45 menit. Waktu ikat akhir adalah waktu yang dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis menjadi keras. Ukuran standar adukan semen untuk menjadi kering antara 6-7 jam. Anggapan bahwa semakin cepat waktu pengerasan campuran semen, semakin kuat mutu yang dihasilkan, bisa dikatakan tidak tepat. Faktanya, semakin cepat semen mengeras berarti semakin cepat laju reaksi hidrasinya. Reaksi hidrasi menghasilkan panas, sehingga suhu menjadi tinggi. Suhu yang tinggi akan menimbulkan retak pada beton/plesteran/acian sehingga kualitas dan kekuatan menurun.

3. Adukan lebih rapat dan rekat

Material bahan bangunan semen yang kaya akan mineral dan logam dapat membantu menghasilkan campuran yang padat. Unsur yang berperan dalam menentukan sifat lekat adalah C3S. Daya lekat yang baik antara pasta semen dengan agregat menghasilkan campuran bahan bangunan yang padat dan terbaik. Campuran yang padat menghasilkan bahan bangunan beton/plester/acian yang berkualitas.

4. Kemasan tertutup sempurna

Kualitas pekerat bahan bangunan semen akan terjaga jika kemasannya juga terjaga, dalam artian tertutup rapat, tidak basah, dan tidak terdapat bekas tambalan. Sebelum membeli, cek kertas pembungkus semen masih tersegel rapat atau tidak.

5. Berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia)

Sebelum memilih pekerat bahan bangunan semen, pastikan terlebih dahulu sertifikat yang telah diraih oleh merek tersebut. Bisa berupa logo SNI atau yang telah bersertifikasi internasional. Untuk Semen Tiga Roda telah diproduksi mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Amerika (ASTM) dan Standar Eropa (EN).

6. Baik dalam penyimpanannya

Cara menyimpan perekat bahan bangunan semen yang baik diantaranya adalah jumlah tumpukan tidak melebihi 2 meter dan terlindung dari kelembaban yang tinggi. Sebaiknya tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan dinding dengan memberi bantalan (palet/kayu). Selain itu, semen yang baik ditumpuk secara berdekatan untuk mengurangi sirkulasi udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun