[SemenTigaRoda.Com] Semen, kata satu ini tentu sudah tak asing di telinga kita. Tidak peduli arsitek, sarjana teknik, tukang bangunan, bahkan orang awam pun tahu apa itu semen. Ya, semen adalah zat yang digunakan untuk merekatkan batu, bata, maupun bahan bangunan lainnya (id.wikipedia.org).
Konsep mengenai bahan perekat bangunan sejatinya sudah dikenal sejak zaman nenek moyang. Seperti cerita tentang nenek moyang yang merekatkan batu-batu raksasa dengan menggunakan zat putih telur atau ketan, yang salah satunya menghasilkan Candi Borobudur (id.wikipedia.org). Memang telah terbukti benar jika kedua bahan tersebut memiliki fungsi yang tak jauh beda dengan bahan perekat masa kini (semen) yaitu membuat bangunan kokoh hingga bertahun-tahun bahkan berabad-abad. Semen sendiri memiliki 4 unsur pokok, yaitu : 1)     Batu kapur (Cao) sebagai sumber utama, yang terdakadang terkotori oleh SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 2)     Tanah liat yang mengandung senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 3)     Pasir kwarsa/batu silika (ditambahkan apabila pada tanah liat sedikit mengandung SiO2) dan pasir besi (ditambahkan apabila tanah liat sedikit mengandung (Fe2O3) Seperti yang dikutip dari id.wikipedia.org, dalam memproduksi semen terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan : 1.     Penggalian/Quarrying 2.     Penghancuran 3.     Penghancuran Awal 4.     Penghalusan dan percampuran bahan baku 5.     Pembakaran dan pendinginan klinker 6.     Penghalusan ahir Semen Tiga Roda Berbicara tentang semen, mulai dari generasi nenek buyut hingga ini generasiku, keluarga kami selalu menggunakan semen tiga roda setiap kali hendak membangun sesuatu, entah rumah atapun garasi. Entah kenapa, tapi memang sulit beralih dari sesuatu yang seolah telah mengakar dalam keluarga kami. Produk Semen Tiga roda Semen tiga roda adalah semen yang memiliki beberapa jenis produk di mana masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Dan berikut ini adalah produk dari Semen Tiga Roda : 1.  PCC (Portland Composite Cement) yang digunakan untuk material bahan bangunan rumah pada umumnya. 2.  OPC (Odinary Porland Cement) Jenis I, yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton, tanpa syarat-syarat khusus. 3.  OPC (Odinary Porland Cement) Jenis II, yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton dimana diperlukan daya tahan yang baik terhadap kadar sulfat sedang. Seperti daerah rawa, bangunan tepi pantai dll 4.  OPC (Odinary Porland Cement) Jenis V, yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton dimana diperlukan daya tahan yang baik terhadap kadar sulfat tinggi. Seperti dermaga, pondasi jembatan, dll. 5.  Semen sumur minyak/Oil Well Cement (OWC), yang cocok untuk penyekat pada pengeborang sumur minyak. 6.  White Cement (Semen Putih), adalah jenis semen yang bermutu tinggi. Di mana semen ini digunakan untuk keperluan pekerjaan arsitektur, precast dan beton yang diperkuat dengan fiber, panel, permukaan teraso, stucco, cat semen, nat ubin atau keramik serta struktur yang bersifat dekoratif. Dan semen putih Tiga Roda ini merupakan satu-satu semen putih yang ada di Indonesia. Kenapa Memilih Semen Tiga Roda? Secara pribadi aku memilih Semen Tiga Roda selain karena telah menemani keluargaku selama beberapa generasi, Semen Tiga Roda telah mencantumkan logo SNI, juga ber-standard Amerika dan Eropa. Selain itu, harganya lebih terjangkau dan lebih cepat kering ketika dipakai. Hal lain yang membuatku salut pada Semen Tiga Roda adalah di mana mereka juga memiliki tanggung jawab sosial tinggi pada masyarakat. Dalam berbisnis Semen Tiga Roda selain berorientasi kerja (memajukan industrinya) juga berorientasi pada manusia (karyawan dan masyarakat sekitar pertambangan). Salah satunya adalah berhasil merehabilitasi bekas lahan tambangnya menggunakan bahan alternatif untuk menekan emisi CO2 dan memberdayakan penduduk setempat. Beberapa programnya antara lain : Jarak pagar, pengelolaan sampah rumah tangga, peternakan terpadu, biogas dari kotoran sapi, dll. Bagaimanapun, tidak bisa dipungkiri kalau bahan baku pembuatan semen juga termasuk barang tambang. Semakin banyak permintaan akan semen, secara tidak langsung telah mengurangi oksigen di bumi karena pengerukan yang semakin luas sehingga mengurangi lahan hijau. Penemuan Semen Terbaru 1. Ekosemen Ekosemen pertama kali ditemukan oleh Jepang. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Jepang bahwa abu hasil pembakaran sampah mengandung unsur yang sama dengan bahan dasar pembuatan semen yaitu tanah liat. Menanggapi permintaan semen yang terus meningkat sepangjang tahun, penerapan dari ekosemen ini akan mampu mengurangi tingkat pertambangan yang bisa menghabiskan lahan hijau di bumi. Ekosemen ini merupakan bentuk kreativitas, di mana telah mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. 2. Semen pozolan Semen ini terbuat dari campuran bahan pozolan dan kapur padam tanpa melalui proses pemanasan. Bahan pozolan merupakan produk batuan gunung api dan kapur padam berasal dari batu gamping, di mana potensi batuan gunung api dan gamping sangat melimpah di Indonesia. Tanpa melalui proses pembakaran, otomatis tidak akan mengeluarkan banyak debu selama proses pembuatan, sehingga kualitas udara di sekitar tetap bagus. sumber Material Bahan Bangunan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H