Mohon tunggu...
Martono
Martono Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Martono adalah seorang jurnalis di Bangka Selatan dengan minat kuat dalam menulis, dan Redaktur Pelaksana media lokal suarabahana.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masa Depan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Bangka Selatan: Tantangan dan Harapan

5 Oktober 2024   07:48 Diperbarui: 5 Oktober 2024   08:16 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FKP dan FGD Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Hotel Safran Pangkalpinang, 3-4 Oktober 2024. Sumber: Diskominfo Bangka Selatan.

Salah satu keunggulan pendekatan berkelanjutan adalah bahwa praktik ini dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih berkualitas, sekaligus memperbaiki kondisi hidup masyarakat. Dengan begitu, keberlanjutan tidak hanya berbicara tentang lingkungan, tetapi juga tentang kesejahteraan sosial.

Praktik pertanian yang bertanggung jawab juga menjadi fokus utama dalam Rencana Aksi Daerah ini. Penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan serta pengelolaan sumber daya air yang baik adalah langkah-langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas perkebunan.

Meskipun tantangan dalam menerapkan pendekatan berkelanjutan cukup besar, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Setiap pihak memiliki peran penting dalam memastikan bahwa praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam konteks Bangka Selatan, Rencana Aksi Daerah Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan tidak hanya menjadi instrumen kebijakan, tetapi juga menjadi alat untuk meningkatkan daya saing produk kelapa sawit di pasar internasional. Standar keberlanjutan yang diterapkan dapat membuka peluang baru bagi produk kelapa sawit dari daerah ini untuk bersaing di pasar global.

Salah satu keuntungan dari penerapan standar keberlanjutan adalah meningkatnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan perkebunan. Sistem yang transparan akan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan mereka, baik dari sisi sosial maupun lingkungan.

Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan implementasi kebijakan kelapa sawit berkelanjutan juga menjadi poin penting dalam forum ini. Dengan melibatkan masyarakat, kebijakan yang dihasilkan akan lebih inklusif dan dapat diterima oleh semua pihak.

Herman juga menekankan bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga untuk melindungi keanekaragaman hayati. Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati adalah bagian integral dari upaya menjaga kelestarian ekosistem di Kabupaten Bangka Selatan.

Dalam forum ini, banyak masukan konstruktif yang disampaikan oleh peserta. Masukan-masukan ini sangat penting untuk memperbaiki dan memperkuat rumusan Rencana Aksi Daerah, agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Melalui FGD yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan ada peningkatan kualitas keputusan yang diambil. Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan akan lebih efektif dalam mencapai tujuan keberlanjutan.

Partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan juga akan meningkatkan komitmen dan dukungan terhadap inisiatif yang diambil. Ketika semua pihak merasa memiliki tanggung jawab, implementasi kebijakan akan lebih berjalan dengan lancar.

Di samping itu, transparansi dan akuntabilitas juga menjadi fokus utama dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Dengan sistem yang transparan, setiap pihak yang terlibat dapat dipantau dan dievaluasi secara objektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun