Mohon tunggu...
Martono
Martono Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Martono adalah seorang jurnalis di Bangka Selatan dengan minat kuat dalam menulis, dan Redaktur Pelaksana media lokal suarabahana.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Proyek Pokir DPRD: Aspirasi Rakyat atau Kepingan Agenda Politisi?

28 September 2024   21:51 Diperbarui: 3 Oktober 2024   07:55 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyimpangan dari prioritas daerah menjadi faktor utama terhambatnya pembangunan yang berkelanjutan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah dirancang dengan baik berdasarkan kebutuhan masyarakat luas seringkali terabaikan karena pokir yang tidak tepat sasaran. Ini mengakibatkan berbagai proyek strategis yang sebenarnya mendesak justru tertunda, dan pembangunan daerah pun berjalan lambat.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah nyata dalam memperbaiki pengelolaan pokir. Salah satu solusinya adalah dengan memperkuat pengawasan terhadap pokir oleh lembaga pengawas eksternal, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengawasan yang ketat akan membantu meminimalkan potensi penyalahgunaan anggaran dan memastikan bahwa pokir yang disetujui benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengawasan pokir juga sangat penting. Dengan melibatkan masyarakat, transparansi dalam penggunaan anggaran publik akan meningkat. Masyarakat dapat memberikan masukan langsung terkait kebutuhan prioritas daerah dan memantau implementasi pokir untuk memastikan bahwa anggaran tidak disalahgunakan.

Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam menciptakan kolaborasi yang sehat antara eksekutif dan legislatif. Dengan adanya keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan, pemerintah daerah dan DPRD akan lebih terfokus pada kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Pengelolaan pokir yang baik akan mengarahkan pembangunan daerah menuju arah yang benar.

Secara keseluruhan, pokir DPRD seharusnya menjadi alat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Ketika digunakan dengan benar, pokir dapat menjadi salah satu pendorong utama pembangunan daerah. Namun, ketika disalahgunakan, pokir justru menjadi ancaman bagi kemajuan daerah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar kolaborasi antara eksekutif dan legislatif selalu berorientasi pada kepentingan rakyat.

Masa depan pembangunan daerah sangat bergantung pada transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran publik. Pokir DPRD, sebagai salah satu komponen penting dalam proses tersebut, harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Pemerintah daerah dan DPRD harus bersama-sama memastikan bahwa dana publik digunakan untuk tujuan yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun